Di vila tempat mereka tinggal bahkan hanya ada mereka berdua yang tersisa dan beberapa staf yang tetap harus bekerja meski ada peraturan pekerja resor lokal untuk menjalani karantina selama dua minggu.
Olivia sadar bahwa mungkin keadaannya kini bagaikan surga di mata orang-orang, dan memang ia menyadari bahwa ada sisi positifnya dari kondisi terjebak ini.
"Luar biasa kita mendapat waktu ekstra ini," kata perempuan berusia 27 tahun ini.
Akan tetapi mereka mengaku dibayang-bayangi oleh beban finansial. Meski mereka diberi diskon untuk tetap tinggal di vila tersebut, keuangan mereka terus terpangkas, bahkan hingga terpaksa menggunakan tabungan untuk membayar uang muka rumah pertama mereka.
Awalnya mereka diberitahu bahwa urusan penerbangan pulang mereka akan diurus pada 6 April 2020. Tiba-tiba pada 5 April 2020, mereka diberitahu oleh kedubes untuk segera bersiap-siap pindah, di mana mereka akan berkumpul dengan 40 warga Afrika Selatan lainnya yang terdampar di Maladewa.
Seluruh biaya menginap mereka akan ditanggung oleh pemerintah setempat selama menunggu keputusan pulang. Hingga kini, pasangan tersebut masih menunggu kabar kepulangannya.