Adele Sukses Diet, Isu Berat Badan Lagi-lagi Tuai Pro Kontra di Masyarakat

Kamis, 07 Mei 2020 | 16:03 WIB
Adele Sukses Diet, Isu Berat Badan Lagi-lagi Tuai Pro Kontra di Masyarakat
Penampilan Baru Adele (instagram.com/adele)

Suara.com - Adele Sukses Diet, Isu Berat Badan Lagi-lagi Tuai Pro Kontra di Masyarakat

Penyanyi Inggris Adele berhasil membuat warganet terkejut setelah memposting foto perayaan ulang tahunnya yang ke-32 tahun. Tubuh Adele terlihat jauh lebih ramping dari biasanya. 

Foto tersebut sontak menuai pujian ratusan penggemar serta selebritis lain. Kabarnya, pascacerai pada September 2019 lalu, Adele melakukan diet khusus dan melakukan latihan Pilates. 

Meski ini merupakan kabar gembira bagi Adele, foto tersebut tetap saja memicu pro kontra di masyarakat.

Beberapa orang beranggapan bahwa merayakan penurunan berat badan orang lain tak ada artinya dan tindakan yang sia-sia. Tak sedikit juga warganet menyuarakan keprihatinan dan mengatakan sangat tak perlu mengomentari penampilan orang lain.

Melansir dari laman Insider, seorang pakar berpendapat bahwa komentar terhadap orang lain akan bergantung pada konteksnya. 

Penampilan Baru Adele (instagram.com/adele)
Penampilan Baru Adele (instagram.com/adele)

Sebagian penggemar Adele menyuarakan kekhawatiran bahwa memuji penurunan berat badan seseorang dapat menjadi pesan berbahaya. Di media sosial kini banyak bermunculan meme yang menggunakan foto Adele sebelum dan sesudah penurunan berat badan.

Di sisi lain, Roisin Ingle, seorang penulis menunjukkan bahwa penurunan berat badan bukan hanya tentang angka dan mengatakan diet Adele harus dirayakan karena usahanya.

Berbeda dengan Sherronda Brown yang mengatakan bahwa memuji penurunan berat badan bisa menjadi masalah karena menganggap tubuh yang kurus lebih berharga.

Baca Juga: Suporter Persija Aktif Perangi Corona, Moeldoko: Jakmania Menginspirasi

"Tubuh saya sekarang tidak lebih baik daripada enam bulan yang lalu hanya karena kebetulan membutuhkan lebih sedikit ruang, dan saya membutuhkan orang untuk berhenti membuat saya menanggung beban kebencian terhadap lemak sendiri," tulis Brown untuk majalah Wear Your Voice.

Penelitian menunjukkan bahwa penampilan bukan indikasi kesehatan yang baik. Ditulis, walau berat badan dapat menjadi komponen kesehatan, faktor-faktor seperti tekanan darah, resistensi insulin, dan kadar kolesterol pada tubuh dianggap jauh lebih penting.

Orang-orang yang memiliki pandangan 'tubuh tidak ideal' juga berpotensi menghadapi risiko penyakit jantung dan diabetes yang lebih tinggi.

Mengejar penurunan berat badan juga dapat meningkatkan risiko gangguan makan yang berbahaya dan memperburuk kesehatan.

Apalagi saat pandemi global, orang bisa sangat rentan terhadap gangguan makan. Selain itu penurunan berat badan juga dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh.

Pandangan berbeda dari Pelatih pribadi bersertifikat dan pelatih kesehatan Kelly Coffey. Ia mengatakan, bagi orang yang berupaya menurunkan berat badan, pujian dapat menjadi sumber penting dukungan, terutama ketika pujian itu dari orang yang mereka sayangi.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI