Beda dengan Iduladha, Ini Bunyi Takbir Idulfitri

Sabtu, 23 Mei 2020 | 15:55 WIB
Beda dengan Iduladha, Ini Bunyi Takbir Idulfitri
Ilustrasi lebaran. (Shutterstock)

Suara.com - Beda dengan Iduladha, Ini Bunyi Takbir Idulfitri

Takbir merupakan salah satu amalan yang disunnahkan untuk menyemarakkan malam hari raya. Takbir juga dicontohkan Rasulullah saat merayakan hari kemenangan.

Tapi tahukah Anda bahwa takbir Hari Raya Idulfitri dan Iduladha itu berbeda?

Merujuk laman NU Online, Sabtu (23/5/2020) Syekh Abu Abdillah Muhammad ibnu Qasim as-Syafi'i dalam Fathul Qarib al-Mujib menjelaskan bahwa takbir hari raya Id terbagi dalam dua macam, yaitu takbir mursal dan takbir muqayyad.

Takbir mursal adalah takbir yang waktunya tidak mengacu pada waktu salat, atau tidak harus dibaca saat menjalankan ibadah salat fardu dan sunah. Takbir mursal ini bisa dibaca di manapun dan dalam keadaan apapun.

Waktu menjalankan takbir mursal dari terbenamnya matahari malam Idulfitri hingga sebelum dan sesudah salat ied.

Sedangkan takbir muqayyad yang dijalankan dalam waktu khusus untuk mengurangi salat fardu maupun sunnah. Waktu takbirnya setelah salat subuh hari Arafah pada 9 Dzulhijjah, hingga ashar akhir hari Tasyriq pada 13 Dzulhijjah.

Oleh karena itu, takbir malam hari raya Idulfitri dinamakan takbir mursal. Sedangkan takbir yang dilantunkan pada hari raya Iduladha disebut takbir muqayyad.

Takbir ini dilakukan selama lima hari, mulai 9 hingga 13 Dzulhijjah pada setiap usai salat, baik salat wajib ataupun sunah. 

Baca Juga: Kreasi Baru yang Praktis, Resep Ketupat Sayur Bakso, Menu Wajib Lebaran

Berikut ini adalah lafal takbir yang dianjurkan untuk dibaca pada malam dan hari raya id. Takbir dilafalkan sebanyak tiga kali sebagaimana penjelasan Imam An-Nawawi dalam Kitab Al-Majmu’, Syarhul Muhadzdzab:

Allhu akbar, Allhu akbar, Allhu akbar.

Artinya, “Allah maha besar, Allah maha besar, Allah maha besar.”

Selain tiga takbir ini, kita menambahkannya dengan zikir sebagai berikut sebagaimana zikir-takbir Rasulullah SAW di bukit Shafa yang diriwayatkan Imam Muslim:

Allhu akbar kabira, walhamdu lillahi katsira, wa subhanallahi bukratan wa ashila, la ilaha illallahu wa la na‘budu illa iyyahu mukhlishina lahud dina wa law karihal kafirun, la ilaha illallahu wahdah, shadaqa wa‘dah, wa nashara ‘abdah, wa hazamal ahzba wahdah, la ilaha illallahu wallahu akbar.

Artinya, “Allah maha besar. Segala puji yang banyak bagi Allah. Maha suci Allah pagi dan sore. Tiada tuhan selain Allah. Kami tidak menyembah kecuali kepada-Nya, memurnikan bagi-Nya sebuah agama meski orang kafir tidak menyukainya. Tiada tuhan selain Allah yang esa, yang menepati janji-Nya, membela hamba-Nya, dan sendiri memorak-porandakan pasukan musuh. Tiada tuhan selain Allah. Allah maha besar.”

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI