Wabah Corona, Dokter Ini Malah Kawin Lari Dengan Kekasih di Atas Gunung

Sabtu, 08 Agustus 2020 | 03:10 WIB
Wabah Corona, Dokter Ini Malah Kawin Lari Dengan Kekasih di Atas Gunung
Ilustrasi pernikahan. (Shutterstock)

Suara.com - Kalau sudah cinta, gunung tinggi pun pasti tetap disambangi. Ungkapan itu mungkin cocok bagi dokter yang juga pengantin baru Monifa Seawell dan Wyatt Jeffries di Amerika Serikat. 

Pasangan itu memutuskan untuk kawin lari di puncak gunung Colorado. Tindakan itu dilakukan akibat penguncian wilayah dan larangan kerumunan akibat pandemi covid-19.

Dari foto-foto yang beredar di media sosial, pernikahan itu hanya dihadiri oleh fotografer Sheena Shahangian. Dan menjadi viral di Twitter.

Ilustrasi pernikahan di kuburan. (Unsplash/ Nathan Dumlao)
Ilustrasi pernikahan di  atas gunung. (Unsplash/ Nathan Dumlao)

“Jangan pedulikan saya, ini saya dan suami saya pada hari pernikahan kami di gunung 12.000 kaki di atas permukaan. Kami mendaki gunung ini pada jam 4 pagi dalam cuaca 30 derajat dengan perlengkapan pernikahan kami,” kata Seawell yang juga seorang dokter itu  dikutip dari Fox. 

Warganet menyampaikan simpati atas upacara sederhana yang sepi pengunjung itu. Tetapi juga mengucapkan selamat kepada pengantin baru tersebut. Banyak yang terkesan dengan kegigihan keduanya untuk mendaki gunung dengan pakaian pernikahan mereka dan ransel.

Kawin lari ternyata menjadi yang terbaik dan lebih istimewa dari pada pernikahan tradisional yang pernah kita rencanakan," kata Seawell.

Menurut hukum negara bagian Colorado, pasangan pengantin memang bisa meresmikan pernikahan mereka sendiri dengan melakukan upacara pernikahan sendiri.

Seawell, seorang psikiater, mengatakan bahwa dia dan suaminya sekarang memiliki hasrat yang sama untuk menjelajahi alam dan sangat senang bisa menikah di lokasi terindah itu.

"Memilih untuk melakukan sesuatu yang tidak tradisional memberi kami rasa kebebasan yang luar biasa ini," katanya kepada Women's Health.

Baca Juga: CEK FAKTA: Benarkah Ini Himbauan Dokter Bernard Mahfoudz?

"Begitu banyak pengalaman kami sebagai orang kulit hitam di negara ini adalah perasaan terbatas dan terpinggirkan. Kami ingin memulai hidup bersama-sama dari semua kebisingan dengan pemahaman bahwa kami hanya ingin menjadi lebih tinggi dalam hidup," ucap pengantin wanita.

"Puncak gunung dan menikahi diri kita sendiri tanpa seorang pejabat atau saksi, terasa seperti hal paling bebas, paling bodoh, paling hitam, paling revolusioner yang dapat kami lakukan. Dan kami benar, begitu kami sampai di puncak gunung itu kami baru saja merasa sangat bebas!" pungkasnya.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI