Ia menyatakan lebih memilih kata by-product karena organ-organ tersebut sebenarnya masih dapat dimanfaatkan.
“Pada sejumlah penelitian, diketahui bahwa jeroannya bila dilihat pada komposisi kimianya banyak kemanfaatannya, yakni protein dan juga lemak tak jenuh itu.”
Namun hati-hati, konsumsi jeroan ikan harus cermat. Untuk konsumsi rumah tangga, tentu tidak semua jenis ikan jeroannya bisa dikonsumsi.
Apabila ingin dimanfaatkan untuk konsumsi rumahan, perlu penanganan yang segera setelah dikeluarkan dari tubuhnya agar tetap segar.
“Jeroan ikan ini termasuk organ yang mudah sekali mengalami pembusukan dikarenakan banyaknya mikroba,” kata Roni Nugraha yang menyelesaikan masternya di Department of Chemical Engineering, Chung Yuan Christian University, Taiwan itu.
Pada umumnya, kata dia, industri ikan tidak menyediakan sumber daya yang dapat digunakan untuk menangani jeroannya, sehingga lebih banyak dibuang atau kalaupun disimpan tidak lagi dalam kondisi segar dan layak untuk dikonsumsi.
“Jadi jeroannya ini banyak dimanfaatkan untuk bahan nonkonsumsi, seperti pakan, sumber enzim protease atau diambil minyaknya,” katanya.
Ia menyebutkan di lingkup IPB sudah banyak peneliti yang memanfaatkan jeroannya untuk risetnya, di antaranya yang dilakukan Prof Tati Nurhayati, yakni memanfaatkan jeroan ikan sebagai sumber enzim dan media pertumbuhan bakteri.
“Selain itu, Prof Sugeng Heri Suseno, mengambil minyaknya dari jeroannya,” tutupnya
Baca Juga: Cegah Malnutrisi karena Menu Makanan Sama Setiap Hari, Cek Tips Berikut