Suara.com - China memiliki kuil paling terpencil di dunia yang memaksa para penyembah menaklukkan 9.000 anak tangga untuk berdoa di puncak setinggi 2.286 meter di atas permukaan laut.
Setelah mendaki puncak Gunung Fanjing, para umat Budha akan melihat dua kuil kuno kecil berdiri kokoh di atas puncak berbatu. Gunung Fanjing juga menjadi puncak tertinggi Pegunungan Wuling di China dan telah dijadikan Situs Warisan Dunia oleh UNESCO pada 2018.
Umat Buddha di China menganggap tempat tersebut sebagai gunung suci karena diyakini sebagai bodhimaa Buddha Maitreya, atau tempat pencerahan, jelas situs My Modern Met.
Menurut tradisi Buddha, Maitreya akan kembali ke bumi di masa depan untuk membantu orang lain mencapai pencerahan.
Oddity Central menjelaskan bahwa di puncak Gunung Fanjing terdapat dua kuil kecil yang dihubungkan dengan jembatan melengkung dan menghadap ke pemandangan alam yang menakjubkan.
Keduq kuil tersebut, Kuil Buddha dan Kuil Maitreya dipisahkan oleh jurang yang dalam, tetapi dihubungkan oleh jembatan batu yang sempit.
Kuil Buddha diperuntukkan bagi pemujaan Sakiymuni, mewakili masa kini. Sementara kuil Maitreya, mewakili masa depan.
Dikutip dari The Sun, kedua kuil Buddha itu telah berusia berabad-abad. Beberaoa ahli sejarah menyatakan kedua kuil ada sejak Dinasti Tang, pada abad ke-7 Masehi.
Meskipun pengunjung harus lebih dulu mendaki selama empat jam dengan menaiki 9.000 anak tangga menuju Puncak Emas Awan Merah, tempat kuil-kuil tersebut berada, terdapat tempat peristirahatan dengan makanan ringan di sepanjang jalan yang curam.
Baca Juga: 'Menara Tengkorak' Jejak Ritual Pengorbanan Manusia Bangsa Aztec Ditemukan
Tapi lelah terbayarkan dengan begitu mencapai puncak disuguhkan pemandangan dari Cagar Alam Nasional Fanjingshan di sekitarnya. Fanjing adalah kependekan dari Fantian Jingtu atau "Tanah Suci Brahma" dalam bahasa Cina - Brahma adalah salah satu dari empat raja surgawi Buddhisme.