Selain itu, pasangan yang tidak melakukan pekerjaan rumah tangga dianggap memiliki kesempatan lebih untuk mencapai kesuksesan pribadi. Akibatnya, pihak yang mengurus rumah tangga ikut dirugikan.

Kasus ini sendiri menjadi yang pertama di China setelah hukum perdata baru disahkan. Meski begitu, kasus perceraian Chen dan Wang ini mendapat pro-kontra publik.
Dalam hubungan pernikahan heteroseksual di China, perempuan jauh lebih banyak melakukan pekerjaan rumah tangga dibandingkan laki-laki. Akibatnya, nominal uang kompensasi menjadi perdebatan.
Ada yang menganggap angka tersebut sudah cukup, tapi ada pula yang menyebutnya terlalu kecil. Sementara, ada pula yang berpendapat bahwa pekerjaan istri mengurus anak dan rumah tangga bukan sesuatu yang bisa dinilai dengan mudah dengan uang.