Suara.com - Kegiatan pariwisata jadi salah satu industri yang terpuruk akibat kondisi pandemi Covid-19. Terutama selama tahun 2020 saat virus SARS Cov-2 tersebut menyebar ke banyak negara, termasuk Indonesia.
Namun setahun pasca situasi pandemi, geliat wisata mulai bangkit sejak awal tahun 2021. Hal ini terlihat dari makin banyaknya pelaku usaha travel yang berjualan melalui platform daring.
EVP of Digital Produk dan Automotif Kategori Blibli Lay Ridwan mengatakan, bahkan penjualan sektor wisata pada periode kuartal satu 2021 lebih tinggi dibandingkan periode yang sama pada 2020.
"Banyak pemain tour and travel semakin aktif berjualan di Blibli. Apalagi sejak mulainya pandemi membandingkan performa kuarter 1 tahun 2021 dengan periode yang sama di 2020. Jumlah penjual dari kategori ini meningkat sebesar 50 persen. Hal ini menunjukkan bahwa pemain tour and travel sudah mulai melihat bahwa digital atau ecommerce adalah salah satu cara untuk bisa menjangkau pasar di masa pandemi," papar Lay dalam webinar online, Kamis (22/4/2021).
Seperti halnya yang terjadi di Blibli. Menurut Lay, masuknya para seller baru mendongkrak jumlah produk wisata mulai dari virtual tour hingga kupon perjalanan. Produk jenis tersebut bertumbuh sebesar 4 kali lipat di kategori travel jika dibandingkan tahun sebelumnya.
Hal itu mengakibatkan pilihan produk otomatis semakin beragam dan juga jadi peluang bagi para pelaku travel untuk menghadirkan inovasi baru.
"Contohnya virtual tour yang kami sediakan di platform Blibli. Karena dengan mengadopsi teknologi ini para industri pariwisata bisa menciptakan peluang baru untuk melayani pelanggan yang tetap ingin menjalankan aktivitas pariwisata di tengah protokol kesehatan," ucapnya.
Pemanfaatan teknologi sebagai upaya mewujudkan inovasi juga dilakukan dengan mengakses big data untuk mempelajari dan memberikan gambaran tren produk pariwisata yang paling banyak diminati oleh pelanggan. Sebab tentunya ada perubahan dalam pilihan destinasi favorit masyarakat selama pandemi dengan lebih mengutamakan aktor kebersihan, keamanan, dan kenyamanan.
"Sehingga semuanya nanti bisa dimanfaatkan oleh pelaku industri untuk meningkatkan tawaran paket tour dan sebagainya. Sehingga produk yang ditawarkan itu sesuai dengan trend dan minat dari pelanggan," jelas Lay.
Baca Juga: Presidential Cycling Tour of Turkey Sukses Diselenggarakan di Kapadokya
Sejalan dengan kampanye yang dilakukan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf Nia Niscaya mengatakan bahwa saat ini faktor kesehatan menjadi hal yang utama dalam orang melakukan pergerakan atau perjalanan.