Suara.com - Tidur berkualitas sangat diperlukan oleh setiap orang. Banyak faktor yang mempengaruhi kualitas tidur seseorang, mulai dari kamar tidur yang gelap atau remang, temperatur yang tidak terlalu dingin dan tidak terlalu panas, hingga kasur yang cocok.
Sebagai alas untuk tidur, spesifikasi kasur harus dipilih dengan cermat sesuai kebutuhan dan preferensi pemiliknya. Ini dikarenakan, terdapat beberapa spesifikasi yang perlu dipilih dan disesuaikan. Ukuran kasur yang proporsional dengan luas kamar tidur, tingkat keempukan sesuai keinginan, dan juga material kasur itu sendiri.
Meski ketiganya perlu dipertimbangkan dengan matang, material terkadang jadi pertimbangan utama bagi sebagian orang. Ragam material kasur sendiri memang memberikan rasa dan sensasi yang berbeda ketika merebahkan badan.
Maka dari itu, kenali karakteristik jenis-jenis kasur paling umum yang bisa dibeli di pasaran saat ini. Dekoruma sudah mengumpulkan 7 jenis kasur yang jadi rekomendasi buat Anda dan keluarga.
1. Spring Bed
Disebut juga kasur pegas dan bisa dikatakan merupakan jenis kasur paling umum di Indonesia. Saat ditanya soal kasur, mayoritas orang Indonesia seringkali terpikirkan spring bed sebagai pilihan pertamanya. Ditandai dengan namanya, struktur spring bed terbentuk dari per yang dirangkai ke dalam rangka tempat tidur.
Penggunaan per membuat spring bed bersifat membal. Dengan popularitasnya, kasur pegas menjadi jenis kasur yang paling mudah ditemui dan sudah hampir sama terjangkaunya dengan kasur busa.
Namun, beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah spring bed yang sudah termakan usia akan mengeluarkan bunyi berderit yang mengganggu. Bisa juga per keluar dari kasur karena tekanan badan.
2. Pocket Spring Bed
Untuk memperpanjang umur spring bed, produsen kasur melakukan inovasi melalui kehadiran pocket spring bed. Sedikit berbeda dari spring bed pada umumnya, per yang ada di dalam bagian kasur dilapisi oleh kantung kain dan berdiri sendiri secara independen.
Dengan struktur tersebut, risiko untuk per keluar dari rangka kasur lebih kecil dibandingkan spring bed konvensional. Pocket spring bed juga masih punya sensasi membal seperti spring bed biasa, namun lebih teredam dengan maksimal dibandingkan kasur pegas biasa.
Baca Juga: Harga Sprei Nagita Slavina Bikin Netizen Melongo
3. Foam (Busa)
Sebelum kepopuleran spring bed, kasur busalah yang menjadi primadona. Harganya masih jadi yang paling terjangkau dibandingkan material-material kasur lain. Busa yang merupakan bahan dasar dari setiap kasur membuatnya mudah ditemukan di pasaran.
Meskipun tidak sepopuler spring bed, penggemar kasur busa menyukai rasanya yang lebih empuk dan pakem, tidak seperti spring bed yang membal. Material busa juga diyakini lebih menguntungkan untuk kesehatan tulang belakang karena bahannya yang mengikuti bentuk tubuh. Serta, tidak adanya suara berdecit seperti kasur pegas.
4. Memory Foam
Pengalaman kasur bisa ditingkatkan lebih jauh dan nyaman pada kasur berbahan memory foam atau busa memori. Busa yang awalnya dikembangkan oleh NASA atau badan antariksa Amerika Serikat pada dekade 1970-an ini, punya kualitas busa yang mumpuni.
Busa memori menahan beban tubuh secara merata dan mengikuti bentuk tubuh lebih sempurna dibandingkan busa konvensional. Inilah mengapa memory foam diklaim sebagai kasur paling cocok untuk mereka yang punya masalah pada tulang belakang.
Meskipun demikian, teknologi dan manfaatnya membuat busa memori cukup mahal dibandingkan material lain di daftar ini. Kemudian, material ini juga menangkap panas tubuh orang yang berbaring di atasnya, membuat sebagian orang merasa panas.
5. Lateks
Lateks atau karet merupakan material kasur yang relatif baru digunakan sebagai bahan tempat tidur. Diproses dari karet alami, kasur lateks punya ventilasi alami yang membuat sirkulasi udaranya paling baik dibandingkan kasur jenis lain. Ini membuat tidur di atas kasur lateks terasa dingin karena bahannya yang tidak menyimpan panas tubuh.