Dilansir dari Heathline, beragam cara memasak telur di atas sebenarnya memiliki tujuan yang sama, yakni mematangkan telur.
Selama proses memasak ini, bakteri berbahaya di dalam telur juga akan ikut dihancurkan. Dengan begitu, telur akan lebih aman dikonsumsi.
Di samping itu, protein pada telur matang juga lebih dicerna daripada telur mentah. Karena saat memasak, panas akan memecah ikatan protein dan terbentuk ikatan baru yang lebih mudah dicerna tubuh.
Namun, perlu juga diingat bahwa memasak telur dengan panas tinggi tidak disarankan. Hal ini dikarenakan memasak telur dengan suhu tinggi dan dalam waktu yang relatif lama dapat mengurangi kandungan vitamin A, D, dan sejumlah antioksidan.
Pengolahan dengan panas tinggi juga dapat mengoksidasi kolesterol dalam kuning telur. Nantinya, osikdasi ini akan menghasilkan senyawa ozysterol. Menurut studi, oxysterol ini dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.
Demikian informasi mengenai kandungan gizi pada setiap olahan telur, termasuk kalori telur rebus. Semoga artikel ini dapat Anda gunakan dalam mempertimbangkan cara pengolahan telur.
Kontributor : Hillary Sekar Pawestri