Tak Cuma di Indonesia, Staycation Juga Semakin Populer di Arab Saudi Gegara Pandemi

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Jum'at, 27 Agustus 2021 | 14:35 WIB
Tak Cuma di Indonesia, Staycation Juga Semakin Populer di Arab Saudi Gegara Pandemi
Ilustrasi Staycation (Unsplash @jxckfoster)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pandemi Covid-19 yang melanda dunia membuat kegiatan liburan beralih dari menghabiskan waktu di luar, menjadi staycation.

Staycation, yang secara harfiah berarti liburan di satu tempat tanpa ke mana-mana, juga semakin populer di Arab Saudi.

Hal ini terlihat saa juru masak ternama Amerika Serikat David Burke membuka restoran keduanya di Riyadh pada awal Agustus lalu. Ratusan warga Saudi memenuhi lokasi restoran untuk menikmati masakannya dan minuman non-alkohol rasa buah serta alunan lagu pop Arab dan Barat yang diputar oleh DJ.

Meski masyarakat Saudi biasanya melarikan diri dari negara gurun selama musim panas, ketika suhu dapat mencapai lebih dari 50 derajat Celcius, pandemi virus corona telah membuat mereka berduyun-duyun pergi ke restoran dan kafe di mal terbuka The Zone, pada saat yang sama memperkuat sektor konsumen Arab Saudi.

Noura, 21, seorang penerima tamu Saudi di salah satu restoran kelas atas mengatakan meja-meja penuh dipesan oleh pengunjung dari beberapa minggu sebelumnya.

"Sebelumnya, ini tidak mungkin pada bulan Agustus karena tidak ada orang di sini," katanya. "Sekarang, kami memiliki beberapa pelanggan tetap yang datang ke sini dan menghabiskan ratusan (riyal) setiap minggu."

Arab Saudi pada bulan Mei mengizinkan warganya untuk bepergian ke luar negeri tanpa harus memiliki izin resmi setelah larangan selama lebih dari setahun, tetapi masih mempertahankan 'daftar merah' negara bagian yang tidak dapat mereka kunjungi, sehingga banyak yang memilih untuk berwisata di kota atau ‘staycation’.

Konsumsi pribadi tumbuh sebesar 1,3 persen pada kuartal pertama dibandingkan periode yang sama pada 2020, jauh di atas angka per kuartal sebelum pandemi dan penurunan pengeluaran luar negeri diperkirakan akan membuat angka tersebut tetap berada di posisi kuat.

Nilai transaksi point-of-sale di negara Teluk Arab, salah satu indikator belanja konsumen, melonjak 71,7 persen dalam basis tahun-ke-tahun di bulan Mei, bulan yang populer untuk liburan, menjadi 40,27 miliar riyal.

Baca Juga: Arab Saudi Perbolehkan Vaksin Sinovac, Jamaah Indonesia Ternyata Belum Bisa Umrah

Angka tersebut naik lebih lanjut 4,6 persen pada basis tahunan di bulan Juni, terutama karena didorong oleh lonjakan 96,7 persen dalam pengeluaran untuk restoran dan hotel serta peningkatan 6,6 persen dalam pengeluaran untuk makanan dan minuman, menurut Al Rajhi Capital.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI