3. Tidak bersifat umum atau universal
Gejala sosial tidak bersifat universal (umum) karena hanya dipengaruhi oleh suatu kondisi sosial atau budaya masyarakat tertentu saja. Oleh karena itu, gejala sosial yang muncul di wilayah tertentu belum tentu sama dengan gejala sosial yang muncul di wilayah lainnya.
4. Bersifat dinamis
Karakteristik ini muncul karena mengacu pada perilaku masyarakat yang cenderung berubah-ubah (dinamis).
Akibatnya, peristiwa dan gejala sosial yang timbul pun menjadi cepat berubah. Seperti misalnya, pergantian mode pakaian yang terus berganti setiap tahunnya.
5. Bersifat kontekstual
Gejala sosial bersifat kontekstual, artinya adalah gejala sosial memperhatikan situasi yang ada di sekelilingnya, baik tradisi, kebiasaan, norma yang berlaku, serta kondisi individu yang ada di sekitarnya.
6. Sulit diprediksi
Gejala sosial cenderung sulit untuk diprediksi karena sifatnya yang kompleks, abstrak, dinamis, dan kontekstual.
Namun, meskipun begitu, gejala sosial tetap dapat diatasi dengan adanya kerja sama dari seluruh lapisan masyarakat, baik individu maupun kelompok.
Gejala sosial juga dapat dikendalikan, salah satunya yaitu menggunakan norma-norma yang berlaku di masyarakat.