Kotoan ini dapat diambil dari kotak kotoran kucing, simpan dalam wadah tertutup dengan tisu bebas tanpa pewangi dan alcohol. Simpan di tempat sejuk, untuk menghindari telur cacing dalam kotoran menetas.
Nantinya, dokter hewan akan memeriksa sampel kotoran melalui mikroskop, untuk mencari tahu jenis parasit atau telur parasit yang menginfeksi.
Metode ini sangat tepat untuk mendeteksi cacing pita, karena mereka tidak akan menumpahkan terlurnya di dalam tinga, melainkan di bagian dirinya yang mengandung telur.
2. Flotasi tinja
Selain mendeteksi melalui mikroskop, cacing pada sampel kotoran kucing juga dapat dideteksi melalui flotasi tinja.
Flotasi tinja dilakukan dengan cara mencampur sampel dengan larutan khusus, lalu didiamkan selama 20 menit. Setelah itu, telur parasit akan naik dengan sendirinya ke permukaan. Hal ini sebgaimana ynag tertulis dalam laman Rumah Sakit Hewan Normwalk.
Kemudian, telur yang ada di permukaan tersebut akan diambil dan dianalisis untuk mengetahui jenis parasit usus yang diderita kucing.
3. Perawatan
Salah satu manfaat dari mendeteksi jenis cacing di kotoran kucing adalah untuk menentukan obat yang harus diberikan pada kucing.
Baca Juga: 5 Fakta Unik Kucing, Tak Bisa Rasakan Manis hingga Peka Emosi Pemiliknya
Cara pemberian obat cacing pun cukup beragam, mulai dari suntikan atau oral yang akan dilakukan dan diresepkan dokter hewan.