Suara.com - Dalam sebuah kalimat, kita pasti sering menemukan dua tanda baca ini, yaitu tanda seru dan tanda tanya. Meski begitu, masih banyak yang bingung dengan penggunaan kedua tanda baca ini.
Mengutip Ruang Guru, ini dia pedoman penggunaan tanda seru dan tanda tanya dalam sebuah kalomat atau tulisan.
Tanda Seru
1. Kalimat perintah
Jika memerintahkan atau menyeru kepada seseorang, maka berlaku penggunaan tanda seru di sini unuk kalimat langsung. Tanda seru ini dipakai baik perintah yang sifatnya keras maupun tidak.
Baca Juga: Materi Pelajaran Bahasa Indonesia: Pengertian Hikayat, Nilai, dan Karakteristiknya
Contoh:
- Tolong matikan lampu di ruang itu!
- Kerjakan tugas ini sekarang juga!
2. Menunjukkan ekspresi terkejut atau kaget
Ketika kamu merasa kaget, terkejut, atau mengalami emosi yang kuat, maka wajib menggunakan tanda seru dalam penulisan kalimatnya.
Contoh:
- Astaga! Apakah aku lupa mengirimkan kabar ke kamu?
- Kita berangkat sekarang, ayo semangat!
Tanda Tanya
1. Menanyakan sesuatu
Baca Juga: Pengertian Teks Deskripsi Singkat, Struktur, Contoh dan Cara Membuatnya
Seperti namanya, tanda tanya sudah pasti fungsi yang pertama bertujuan untuk kalimat yang menanyakan sesuatu.
Contoh:
- Kapan Gulman pergi ke Bandung?
- Apakah Devi sudah tahu kabar itu?
Tapi ingat, tanda tanya tidak digunakan dalam kalimat tanya yang berubah bentuk menjadi penjelas ya.
Contoh:
- Sampai sekarang dia tidak tahu kenapa gurunya selalu memberikan nilai yang jelek.
- Pak Hasan sudah mengerti bagaimana cara mengoperasikan mesin tersebut.
2. Digunakan dalam tanda kurung
Tanda tanya bisa diletakkan di dalam tanda kurung untuk menyatakan bagian dari sebuah kalimat yang masih kurang dapat dibuktikan keabsahannya.
Contoh:
Total dana yang dikorupsi sekitar 500 juta rupiah (?)