Waspadai 6 Tanda Toxic Masculinity, Termasuk Gila Hormat dan Arogan

Minggu, 24 Oktober 2021 | 07:29 WIB
Waspadai 6 Tanda Toxic Masculinity, Termasuk Gila Hormat dan Arogan
Ilustrasi laki-laki (pexels.com/Rene Asmussen)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Tentu itu merupakan pandangan yang salah. Pada dasarnya, bisa mengerjakan berbagai pekerjaan rumah adalah bagian dari kemampuan bertahan hidup yang juga perlu dimiliki para pria.

Ilustrasi Laki-laki Memasak (Pexels/cottonbro)
Ilustrasi Laki-laki Memasak (Pexels/cottonbro)

Pola didik yang salah

Toxic masculinity bisa berawal dari pola didik yang salah sejak kecil. Misalnya, anak laki-laki kerap dilarang menangis dan mengeluh serta tidak diajarkan untuk ikut andil dalam pekerjaan rumah tangga, seperti memasak.

Anak laki-laki dididik menjadi orang yang kuat dan superior, sedangkan anak perempuan ditunjukkan bahwa mereka tidak punya kebebasan yang sama seperti anak laki-laki.

Oleh karenanya, toxic masculinity bisa dicegah sejak dini lewat pola asuh yang tidak bias gender. Ajarkan anak laki-laki agar tidak malu mengekspresikan emosi, menghormati wanita, dan tidak malu untuk mempelajari kemampuan bertahan hidup dasar seperti memasak.

Toxic masculinity kerap jadi pemicu munculnya KDRT hingga pelecehan seksual

Pria yang memiliki tekanan maskulinitas ini menganggap bahwa derajat mereka lebih tinggi dari wanita yang lemah sehingga berhak atas otoritasnya terhadap pasangan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI