4. Abdul Kadir (Lahir di Sintang, Kalimantan Barat)
Sejak muda, Abdul Kadir sudah mengabdi sebagai pegawai kerajaan Sintang dan ketika ayahnya wafat, beliau diangkat menjadi Kepala Pemerintahan Melawi. Kemudian, beliau berhasil mempersatukan suku Dayak dengan Melayu dan mengembangkan ekonomi daerah Melawi.
Saat Belanda ingin memperluas wilayah kekuasaan di Melawi tahun 1820-an, beliau segera membuat strategi peran ganda untuk menggagalkannya.
Maksudnya, sebagai pejabat pemerintah Melawi, beliau tetap setia kepada Raja Sintang, secara otomatis juga harus setia pada pemerintah Belanda.
Akan tetapi, diam-diam Abdul Kadir mengumpulkan kekuatan rakyat untuk melawan Belanda dengan mendirikan kesatuan-kesatuan bersenjata di Melawi juga sekitarnya.
Pada akhirnya terjadi gangguan keamanan terhadap Belanda. Akhhirnya terjadi pertempuran antara pasukan Belanda dengan pasukan Abdul Kadir.
Beliau terus mengatur strategi perlawanan terhadap Belanda melalui berbagai informasi tentang rencana-rencana operasi militer pemerintah Belanda.
Hingga di tahun 1999, dirinya dianugerahkan sebagai Pahlawan Nasional berdasarkan SK Presiden Republik Indonesia Nomor 114/TK/Tahun 1999 tertanggal 13 Oktober 1999.
5. Sam Ratulangi (Lahir di Tondano, Sulawesi Utara)
Baca Juga: SEBAR! 10 Kata-kata Inspiratif Selamat Hari Pahlawan 2021
Dr. Gerungan Saul Samuel Jacob Ratulangi (Sam Ratulangi) adalah Gubernur pertama Sulawesi. Beliau juga orang Indonesia pertama yang menduduki jabatan guru di masanya. Sam Ratulangi pernah bersekolah di Jakarta, Belanda, dan Universitas Zurich, Swiss.