4. Pola dari silent treatment akan terus berulang dengan masalah berbeda atau bahkan sama
Mereka yang cenderung diam dan mengabaikan pasangan atau orang di sekitarnya saat sedang bertengkar akan mengulang tindakan mereka lagi dan lagi, karena dengan diam, mereka merasa mampu memanipulasi perasaan pasangannya, hingga memutarbalikkan keadaan. Mereka yang suka melakukan ini, cenderung ingin pasangannya yang duluan meminta maaf meskipun kesalahan terletak padanya. Mereka cenderung menghindar ketika pasangannya ingin berbicara serius dan menyelesaikan masalah.
5. Berpotensi jadi penyebab lahirnya toxic relationship
Salah satuhal yang membuat hubungan menjadi beracun atau kera disebut toxic relationship ini salah satunya adalah silent treatment yang dilakukan salah satu bahkan keduanya. Coba bayangkan di dalam sebuah hubungan, kamu tidak punya kesempatan untuk berdiskusi dari hati ke hati tentang apa yang kamu rasakan di saat hubungan sedang bermasalah.
Lalu, kira-kira langkah apa yang akan kamu pilih? Apakah akan bertahan dalam hubungan yang “mengurang emosi” atau menyerah dan pergi? Tentu mudah untuk pergi; namun, tidak untuk bertahan, karena kamu akan merasa seperti bertahan sendiri.
Ada kalanya diam itu menjadi emas, namun, adakalanya diam justru mematikan. Diam dan mengabaikan pasangan saat sedang ada masalah terkadang memang ada baiknya, namun, dalam penerapan yang kurang tepat, diam justru akan memberikan banyak dampak negatif dalam hubungan. Maka dari itu, pintar dalam membaca situasi dan perasaan bisa jadi kunci untuk sedikit menurunkan ego.