Adapun metode saringan Eratosthenes dimulai dengan membuat kotak sesuai dengan jumlah angka yang akan dicari bilangan primanya, tapi cara ini dinilai tidak efisien.
Lalu, perkembangan bilangan prima berlanjut di abad ke-17, di mana seorang Biarawan Prancis bernama Marin Mersenne, menemukan sebuah rumus untuk mencari bilangan prima.
Rumus bilangan prima Mersenne adalah, Mn = 2n – 1. Di mana n adalah bilangan prima dan Mn adalah bilangan prima yang baru didapatkan.
Jadi, jika 2 dipangkatkan oleh sebuah bilangan prima dan dikurang satu, maka akan menghasilkan bilangan prima. contohnya n = 3, maka rumusnya menjadi 2 pangkat 3 - 1 = 7, dan 7 merupakan bilangan prima.
Namun rumus Mersenne ini memiliki keterbatasan, karena beberapa hasilnya menunjukan bilangan bukan prima, seperti pada n = 11 dan n = 67.
Oleh karena itu, pencarian lewat rumus ini harus dibarengi dengan pengujian atau verifikasi lebih lanjut.
Berkat rumus Mersenne, telah ditemukan bilangan prima terbesar sampai saat ini.
Tepatnya pada tahun 2018 dalam sebuah proyek bernama GIMPS atau disebut Great Internet Mersenne Prime Search oleh Patrick Laroche.
Rumusan angkanya adalah 282589933 – 1 yang jika dijabarkan, total digit angkanya bisa mencapai 24,862,048.
Baca Juga: Fungsi Kuadrat: Rumus Hingga Contoh Soal
Fungsi Bilangan Prima