Suara.com - Menu fried chicken atau ayam goreng sudah sangat familiar bagi masyarakat Indonesia, sehingga pelaku usaha lokal maupun mancanegara yang berjualan menu ini.
Tapi bagi masyarakat Jabodetabek, Bandung, Surabaya hingga Sumatera Barat, brand ayam goreng lokal, nama d'BestO sudah tidak asing karena sudah memiliki lebih dari 300 outlet di Indonesia.
Tapi penasaran nggak sih apa rahasianya, membuat usaha ayam goreng terus berkembang? Berikut kiatnya yang dijabarkan Wahyu Pambudi, Corporate Secretary d’BestO, mengutip siaran pers Shopee Pay, Senin (20/12/2021).
1. Siasati Krisis dengan Kreatif

Dibalik kesuksesan d’BestO, siapa sangka jika brand ini lahir dari sebuah masa sulit yang diterpa oleh kedua pendirinya, drh. Evalinda Amir dan drh. Setyajid.
Keduanya telah membuka brand fried chicken dengan sistem gerobak sejak tahun 1994 dengan nama Kentuky Fried Chicken (KUFC).
Namun, pada tahun 1998 dan 2005, usaha yang dirintis menghadapi tantangan berat karena krisis moneter dan juga flu burung. Menolak untuk menyerah, drh. Evalinda dan drh. Setyajid menyiasati flu burung dengan kreatif.
Mereka menempel profilnya di setiap outlet agar konsumen percaya bahwa ayam yang mereka jual bebas dari flu burung.
Apalagi keduanya sama-sama memiliki latar belakang sebagai dokter hewan sehingga bisa memberikan edukasi kepada konsumen akan keamanan produk yang dijual.
2. Jeli Garap Segmen yang Belum Digarap Kompetitor
Baca Juga: 7 Makanan Terenak di Dunia Tahun 2021, Ada Rendang Kebanggaan Indonesia
Di Indonesia, ada banyak brand mancanegara yang menjadikan menu fried chicken sebagai hidangan utama. Ada pula pemain-pemain lokal independen dengan konsep gerobak yang juga bermain di sektor ini.