Suara.com - Digitalisasi Usaha Kecil, Mikro, dan Menengah alias UMKM penting dilakukan untuk bisa bersaing saat ini. Warung kelontong sebagai salah satu UMKM tidak boleh ketinggalan zaman.
Inilah yang menjadi alasan Toko kelontong Warung Abah di Surapati, Bandung, memilih untuk berinovasi dan beradaptasi hingga mampu raih omset Rp 90 juta per bulan.
Kini Warung Abah bisa melayani pembeli secara jarak jauh, dengan menjadi warung digital melalui Grab Mart.
Diceritakan Titin Supartini, pemilik Warung Abah yang membuka usaha di rumah berjualan sayur mayur, karena kantin universitas yang dikelolanya bersama suami harus tutup karena terhantam pandemi.
![Ilustrasi warung digital. [Abdul Rehman/Pixabay]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/08/22/81714-ilustrasi-warung.jpg)
Akhirnya, sembari menjalani usaha berjualan sayur mayur, Titin tetap menjalani tugasnya sebagai pegawai negeri sipil.
Awalnya ia dan keluarga hanya fokus untuk berjualan secara offline dan melayani tetangga-tetangga di sekitar rumahnya.
“Saya tidak pernah membayangkan akan jualan sayur di aplikasi. Tapi pada saat itu, ada Account Manager dari aplikasi yang menawari saya untuk masuk ke layanan GrabMart yang baru," ungkap Titin melalui siaran pers, Kamis (6/1/2022).
Di bulan pertama, Titin mengaku cukup kesulitan dan kewalahan melayani pembeli offline dan online, bahkan ia sempat ingin berhenti.
"Tapi untung saja saya konsultasi dulu ke tim aplikasi yang menangani warung saya sebelum memutuskan berhenti.” jelas Titin.
Baca Juga: Lobi-lobi Bobby Nasution Bikin Kantor Pos Medan Jadi Wadah UMKM Medan Naik Kelas
Berkat dukungan konsultasi, Titin akhirnya memberanikan diri untuk memperluas bisnisnya.