Dari segi kebahasaan, kritik sastra dan esai dapat dilihat dari hal berikut:
1. Pernyataan Persuasif
Pernyataan persuasif pada teks berbentuk kritik sastra dan esai, kalimat yang digunakan tidak secara jelas mencirikan kalimat persuasif secara umum.
Pernyataan yang disampaikan penulis, mengulas hal dengan data atau kalimat yang logis bertujuan agar menggugah pemikiran pembaca sehingga akhirnya pembaca setuju dengan ide yang disampaikan penulis.
2. Pernyataan Fakta
Dalam kritik dan esai, pendapat penulis disajikan berdasarkan interpretasi ataupun penafsiran dari sudut pandang tertentu dengan disertai fakta-fakta pendukung. Kehadiran fakta berfungsi sebagai sarana untuk memperjelas pendapat.
3. Pernyataan Menilai
Pernyataan yang bersifat menilai atau mengomentari sangat diperlukan untuk mengetahui kurang dan lebihnya suatu karya, yang nantinya akan menjadi bahan evaluasi bagi penulis.
4. Istilah Teknis
Baca Juga: Penggunaan Kata 'Mencangkung' dalam Karya Sastra
Istilah teknis merupakan kosakata yang berkaitan pada bidang ilmu pengetahuan tertentu. Hal ini terkadang perlu dilakukan agar penulis dan pembaca dapat sepaham pada suatu pembahasan tertentu yang perlu dijelaskan secara detail.
5. Kata Kerja Mental
Kata kerja mental adalah kata kerja yang melibatkan perasaan atau respons terhadap suatu tindakan atau kejadian, bukan berupa tindakan atau aksi yang bisa diamati secara fisik.
Contoh: mengingat, merasakan, memikirkan.
Ciri-Ciri Kritik Sastra dan Esai
Seperti jenis teks lainnya, teks kritik sastra memiliki ciri, agar kamu dapat mengidentifikasi, apakah sebuah teks disebut sebagai kritik sastra.