Dengan keindahan dan keunikan anggrek hitam, Kalimantan Timur menjadikannya sebagai maskot flora dan lebih dikenal sebagai Kersik Luai oleh masyarakat setempat. Sebagai perusahaan yang berkomitmen menjaga lingkungan dan ekosistem, PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) ikut berkontribusi dalam upaya melestarikan tanaman langka khas Kalimantan Timur ini.
Rahmad Pribadi, Direktur Utama Pupuk Kaltim mengungkapkan “Sebagai perusahaan dengan basis produksi di Kalimantan Timur, sudah menjadi tanggung jawab kami untuk turut menjaga kekayaan keanekaragaman lingkungan sekitar perusahaan. Inisiatif penyelamatan anggrek hitam sudah kami jalankan sejak tahun 2011 yang diwujudkan dengan berbagai gerakan dan inovasi. Didukung teknologi dan tenaga riset terapan yang PKT miliki, serta berkolaborasi dengan balai konservasi yang ada di wilayah Kalimantan, kami berhasil mengembalikan 1.314 anggrek hitam ke habitat aslinya sejak tahun 2018."
Adapun upaya PKT dalam meningkatkan jumlah populasi anggrek hitam, di antaranya memperbanyak jumlah bibit anggrek hitam dan mengembalikan anggrek hitam ke habitat aslinya (reintroduksi) yang dilakukan di Sangkima dan kawasan Taman Nasional Kutai. Total sebanyak 5.218 bibit anggrek hitam berhasil diproduksi sejak tahun 2016 atau rata-rata mencapai 1.043 per tahun.
“Kami percaya inisiatif-inisiatif yang kami lakukan dapat meningkatkan jumlah anggrek hitam di habitat aslinya, yakni hutan tropis Kalimantan,” tutup Rahmad.