Bisa Menuju Puncak Tanpa Lelah, Segini Tarif Jasa Taxi Kawah Ijen untuk Naik dan Turun

Sabtu, 14 Mei 2022 | 09:14 WIB
Bisa Menuju Puncak Tanpa Lelah, Segini Tarif  Jasa Taxi Kawah Ijen untuk Naik dan Turun
Ilustrasi Kawah Ijen. (Suara.com/Ahmad Suudi)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Gunung Ijen memiliki pemandangan yang menakjubkan dengan kawah asam di bagian puncaknya. Untuk mencapai puncak dan melihat Kawah Ijen, wisatawan harus mendaki cukup panjang terlebih dulu.

Banyak orang yang sangat ingin melihat kecantikan Kawah Ijen namun tak sanggup untuk mendaki. Siapa sangka, di Kawah Ijen ada jasa angkut manusia yang bisa digunakan oleh pendaki.

Hal ini seperti yang tampak dalam unggahan akun TikTok @kawahijenindonesia. Dalam unggahan itu tampak beberapa wisatawan yang duduk di sebuah troli dan didorong oleh para warga lokal.

Untuk mencapai Kawah Ijen, tak ada kendaraan bermotor yang bisa lewat. Hal ini membuat keberadaan jasa troli atau yang kerap disebut taxi Kawah Ijen sangat bermanfaat bagi para wisatawan yang membutuhkan.

Dengan membayar Rp800 ribu, para wisatawan hanya tinggal duduk manis di troli saat naik maupun turun dari Kawah Ijen. Nantinya satu troli akan ditarik oleh dua hingga tiga orang.

Taxi Kawah Ijen (TikTok @kawahijenindonesia)
Taxi Kawah Ijen (TikTok @kawahijenindonesia)

Untuk mencapai puncak, jarak pendakian dari Pos Paltuding sekitar 3,8 kilometer. Pendaki membutuhkan waktu sekitar 2,5 hingga 3 jam untuk bisa melihat Kawah Ijen yang memukau.

Harga tiket masuk ke Kawah Ijen pun cukup murah yakni sekitar Rp5.000 hingga Rp7.500. Sedangkan untuk turis mancanegara dikenakan biaya Rp100 ribu hingga Rp150 ribu.

Video ini lantas menarik banyak perhatian warganet. Beragam komentar memenuhi unggahan ini.

"Bagiku Rp800 ribu naik turun sepadan, kalau mendang-mending nggak usah ke sini daripada pingsan," komentar seorang warganet.

Baca Juga: 8 Ribu Wisatawan Kunjungi Tanjung Pallette Kabupaten Bone

Warganet lain ikut berkomentar. "Di tempat wisata itu sudah hal biasa karena tamu wisatawan nggak setiap hari ada. Jadi ada kalanya sepi dan harus menganggur," ujar warganet ini.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI