Suara.com - Tradisi mengirimkan hantaran seperti hampers masih menjadi pilihan masyarakat agar tetap terhubung dengan orang-orang terdekat, memberikan dukungan hingga merayakan hari-hari besar seperti Idul Fitri, Natal dan tahun baru.
Belakangan ini tradisi tersebut mengalami tren peningkatan terutama saat momen perayaan hari besar dan terlebih ketika pandemi COVID-19 menyerang dunia dan juga Indonesia.
Tradisi berkirim hampers pun sering kita lihat di laman media sosial. Sebagian besar masyarakat mengunggah momen tersebut di instastory-nya, terlebih saat hampers yang diberikan ataupun diterima sangat memikat dan enak dilihat.
Tren pemberian hampers ini juga ternyata menjadi salah satu jalan bagi beberapa merk lokal untuk membuat sesuatu yang unik dan juga ramah di kantong agar menarik perhatian konsumen.

Mereka yang merasakan peningkatan keuntungan sangat dahsyat ketika tren pemberian hampers adalah tiga merk lokal, yaitu Toko Kopi Gayo, Pipiltin Cocoa dan Endorphins Cookie.
Penasaran bagaimana cerita dari ketiga merk lokal tersebut? Berikut adalah rinciannya.
1. Toko Kopi Gayo
Kopi sudah menjadi minuman yang tidak bisa terlewatkan bagi sebagian orang. Tidak heran jika Toko Kopi Gayo menjadi salah satu merk kopi lokal yang meraih banyak keuntungan di tengah pandemi, terutama berkat penjualan hampers secara online.
Iwan Aramiko sebagai pemilik Toko Kopi Gayo menjelaskan bagaimana perjalanannya membangun Toko Kopi Gayo sejak akhir 2012. Iwan mencoba menjual kopi dalam bentuk kemasan kecil saat dia tinggal di Aceh dan baru mulai bergabung dengan platform e-commerce pada 2016.
Baca Juga: Ungkap Data Pandemi Covid-19 RI Terkendali Sepekan usai Lebaran, Satgas: Ini Kabar Baik
Iwan mengaku banyak terbantu dengan adanya platform e-commerce, salah satunya yaitu Tokopedia yang Ia gunakan untuk berjualan online. Iwan turut mengatakan fasililtas gudang pintar milik Tokopedia, Dilayani Tokopedia, sangat memudahkan bisnisnya dalam melakukan penambahan dan pengiriman stok melalui gudang terdekat dari lokasi pembeli dengan biaya yang terjangkau.
Sama seperti merk lokal lainnya, selama bulan Ramadan, Toko Kopi Gayo pun turut mengalami peningkatan pesanan yang cukup signifikan. “Kira-kira dua bulan lalu sekitar Rp30 juta-an, bulan Ramadan ada peningkatan sekitar Rp40 juta-an,” kata Iwan.