"Untuk itu, perusahaan memiliki komitmen yang kuat bahwa paling lambat pada tahun 2025, kami akan mengurangi setengah dari penggunaan virgin plastic atau plastik baru, dengan cara mengurangi penggunaan kemasan plastik sebanyak lebih dari 100 ribu ton dan mempercepat penggunaan plastik daur ulang," jelasnya.
Hingga memastikan 100% kemasan plastiknya dapat digunakan kembali, didaur ulang, atau diubah menjadi kompos. Juga, mengumpulkan dan memproses lebih banyak plastik daripada yang dijual.
Upaya ini dilaksanakan mulai dari hulu ke hilir rantai bisnis ini telah memungkinkan Unilever Indonesia untuk membantu mengumpulkan dan memroses lebih dari 45.900 ton sampah plastik di 2021 melalui pengumpulan sampah plastik dari jaringan bank sampah sebanyak lebih dari 24.500 ton serta pemrosesan sampah melalui teknologi Refused Derived Fuel (RDF) sebanyak lebih dari 21.400 ton.
"Kami berharap melalui diskusi hari ini, dan juga melalui program DIVERT yang telah dijalankan, akan mampu menginspirasi lahirnya inovasi lainnya yang dapat membantu kita menciptakan planet yang lebih hijau dan lestari," tutup Maya.