Sering Dianggap Boros, Ini 10 Cara Kelola Uang Milenial yang Baiknya Diterapkan dari Sekarang

Kamis, 07 Juli 2022 | 15:22 WIB
Sering Dianggap Boros, Ini 10 Cara Kelola Uang Milenial yang Baiknya Diterapkan dari Sekarang
ilustrasi mengalami masalah keuangan yang buruk.[freepik.com/tirachardz]

Suara.com - Milenial atau usia produktif kelahiran 1981 hingga 1996 sering dipandang sebelah mata terkait masalah keuangan. Ini karena adanya anggapan milenial punya gaya hidup boros dan mudah terbawa arus.

Inilah sebabnya menurut Financial Planner Edwin Limanta, penting bagi milenial punya pengetahuan tentang perencanaan keuangan dan disiplin menjalaninya sebagai bekal di masa depan.

"Kebutuhan akan berubah dan bertambah seiring meningkatnya karir, bertambahnya usia, dan saat mewujudkan rencana berumah tangga. Biaya hidup juga akan meningkat seiring meningkatnya inflasi sehingga jika kita tidak melatih diri dan mulai disiplin dalam perencanaan keuangan maka mustahil akan memiliki simpanan yang cukup untuk persiapan masa depan," ungkap Edwin melalui keterangan yang diterima suara.com, Kamis (7/7/2022).

Apalagi menurut Edwin karir seseorang kerap memiliki batasan usia, apalagi ada kemungkinan risiko gagal pensiun dengan nyaman.

Ilustrasi mengelola uang, perencana keuangan. (shutterstock)
Ilustrasi mengelola uang, perencana keuangan. (shutterstock)

Berikut ini 10 cara mengelola uang milenial yang sebaiknya sudah menerapkan perencanaan keuangan sedini mungkin menurut Edwin, seperti sebagai berikut:

1. Bedakan Keinginan dengan Kebutuhan

Berhasil pada usia muda tentu membanggakan tapi juga penuh godaan karena pengaruh gaya hidup dan circle pertemanan. Biasanya pengeluaran aktualisasi diri cenderung membengkak.

Untuk itu, hal pertama dalam perencanaan keuangan adalah mampu membedakan keinginan dan kebutuhan.

2. Utamakan Kebutuhan Kini dan Masa Depan

Baca Juga: Milenial Perlu Paham Perencanaan Keuangan, Ini 10 Tips Penting yang Harus Diingat!

Kebutuhan masa kini dan masa depan yaitu berupa sandang (pakaian), pangan (makanan sehari-hari), dan papan (tempat tinggal atau rumah), karena biaya hidup cenderung tidak stabil bahkan naik seiring inflasi.

3. Bergaya Sederhana

Sederhana tidak akan membuat derajat jadi rendah. Misalnya, mereka yang bekerja di area Jalan Jenderal Sudirman dan kawasan SCBD, Jakarta dapat memanfaatkan fasilitas MRT atau Trans Jakarta ketimbang memaksakan diri membeli mobil pribadi demi gengsi, dan berkutat dengan kemacetan.

4. Alokasikan Rumus Pendapatan

Jika sudah memiliki penghasilan, sebaiknya alokasikan pendapatan yang diperoleh dengan konsep keuangan.

Bisa menggunakan rumus 40-30-20-10, yaitu 40% pendapatan dianggarkan untuk keperluan sehari-hari, 20% cicilan produktif, 10% cicilan konsumtif, 20% aset rencana jangka panjang, serta 10% untuk keperluan sosial.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI