Suara.com - Di era bisnis modern, kebutuhan akan ruang usaha yang tepat tidak bisa dipandang sebelah mata — terutama bagi generasi milenial yang mulai aktif merintis berbagai lini bisnis.
Mulai dari coffee shop kekinian, studio kreatif, hingga digital agency, pebisnis milenial kini mencari lokasi usaha yang tak hanya strategis, tapi juga menawarkan fleksibilitas ruang dan potensi pertumbuhan di masa depan.
Memilih lokasi usaha memang bukan perkara gampang. Selain aksesibilitas, faktor seperti lingkungan sekitar, prospek pasar, hingga fasilitas pendukung ikut menjadi pertimbangan utama.
Area komersial yang terintegrasi dengan hunian premium misalnya, kini menjadi pilihan banyak pelaku usaha muda karena menawarkan captive market yang jelas serta kemudahan untuk menjangkau konsumen sehari-hari.
Salah satu kawasan yang kini dilirik sebagai destinasi bisnis milenial adalah Gading Serpong. Kota mandiri ini berkembang pesat sebagai salah satu pusat pertumbuhan baru di wilayah Jabodetabek, terutama karena konsistensi pengembangnya, Paramount Land, dalam membangun ekosistem bisnis yang terencana.
Dalam beberapa tahun terakhir, kawasan ini melahirkan deretan area komersial yang modern dan beragam. Mulai dari Pisa Grande, Maggiore, Manhattan District, Hampton Avenue, hingga Pasadena Central District—semuanya dirancang agar bisa mengakomodasi berbagai jenis usaha, dari kuliner, jasa kreatif, retail, hingga lifestyle hub.
Yang menarik, Paramount Land kini meluncurkan produk terbarunya di kawasan Pasadena Central District: Pasadena Square North ‘Studio Loft’.
Konsep ini menjawab kebutuhan pebisnis milenial akan ruang usaha yang fleksibel, multifungsi, dan punya nilai investasi jangka panjang.
Apa saja keunggulannya?
Baca Juga: Masih Ingat Alif Cepmek? 'Dilan KW' yang Dulu Viral Kini Jadi Pebisnis
Pertama, soal lokasi. Terletak di jalur strategis Gading Serpong–BSD, area ini terintegrasi langsung dengan boulevard utama dan akses looping tanpa boom gate system.
Lokasinya juga berdekatan dengan kawasan hunian premium Pasadena Grand Residences serta area komersial Aniva yang sudah hidup.
Ini memberi peluang captive market yang besar, terutama dari kalangan penghuni sekitar yang menjadi potensi konsumen harian.
Kedua, desain bangunan. Konsep Studio Loft mengusung gaya modern classic yang artistik dengan panel dekoratif laser cutting pada fasad bangunan—memberikan daya tarik visual sekaligus kenyamanan bagi pengunjung.
Setiap unit memiliki double facade, tiga lantai, ceiling tinggi, serta opsi lift dan mezzanine tambahan. Ini membuat ruang usaha bisa dikembangkan sesuai kebutuhan bisnis, apakah untuk showroom, studio kreatif, butik fashion, atau kafe tematik.
Ketiga, fasilitas penunjang. Selain area pedestrian selebar 7 meter yang dilengkapi green spine dan pop-up plaza untuk event atau pameran, lokasi baru ini juga terintegrasi dengan hunian premium di sekitarnya.