3. Dengarkan Tanpa Menghakimi
Jika orang itu sudah terbuka dan mau berbicara, yang perlu dilakukan hanyalah diam dan jadi pendengar yang baik, jangan pernah menghakimi, menawarkan solusi atau saran jika tidak diminta.
Ini karena jika Anda jadi pendengar yang baik, maka korban KDRT perlahan akan memberitahu apa yang mereka butuhkan dan bisa Anda lakukan untuk mereka. Jadi berikan waktu mereka untuk bicara sepenuhnya.
4. Kenali Tanda Bahaya pada Korban
Meski ada beberapa korban yang berani menceritakan kondisinya, tapi tidak sedikit juga korban yang mencoba menutupi kondisinya.
Jadi untuk membantu korban, kenali tanda bahaya korban KDRT seperti mata lebam, bibir pecah-pecah, tanda memar atau keunguan di leher, pergelangan tangan terkilir, hingga memar di tangan.
Ada juga tanda secara emosional, seperti kepercayaan diri rendah, selalu menyesal, sering takut, alami perubahan pola tidur dan makan, gelisah dan cemas, hingga gejala depresi.
5. Percayai Korban KDRT
Secara umum saat tindak KDRT terjadi biasanya hanya korban yang melihat sisi gelap pelaku. Hasilnya banyak orang terkejut atau bahkan tidak percaya dengan cerita korban KDRT.
Baca Juga: Lesti Kejora Sempat Belikan Moge untuk Rizky Billar, Harganya Tembus Setengah Miliar!
Hasilnya korban merasa takut tidak ada yang mempercayainya jika ia bercerita kepada orang lain. Jadi percayalah pada korban KDRT, dengan begini ia akan sedikit merasa punya harapan.