Perhitungan probabilitas ini berbeda dengan prediksi gempa yang harus menentukan tanggal atau waktu, lokasi dan magnitudo (kekuatan skala gempa).
Meski begitu USGS tak menampik ada beberapa orang yang mengaku bisa memprediksi gempa bumi. Tapi sayangnya mereka kerap membuat pernyataan yang salah, seperti sebagai berikut:
- Tidak didasarkan bukti ilmiah, padahal gempa bumi adalah bagian dari proses ilmiah. Ini karena gempa bumi tidak ada hubungannya dengan wan, sakit, nyeri tubuh ataupun siput yang berjalan.
- Prediksi gempa juga tidak mencakup 3 elemen yang diperlukan yakni tanggal atau waktu, lokasi dan magnitudo (kekuatan skala gempa).
- Ramalan juga diprediksi sangat umum, sehingga bisa saja kebetulan ada gempa bumi yang cocok. Misalnya kalimat seperti akan ada gempa bumi di satu tempat di Amerika Serikat dalam 30 hari kedepan, dan sebagainya.