Seringkali, sulit untuk memisahkan kecemasan dari bahaya karena tubuh kamu bereaksi dengan cara yang persis sama terhadap keduanya. Namun, pastikan kamu melabeli ketakutan sebagai kecemasan.
Katakan pada dirimu sendiri bahwa kecemasan bisa membuat pikiran menakutkan kamu lebih mungkin muncul, dan ingatkan diri kamu bahwa merasa cemas bukan berarti kamu dalam bahaya. Yakinlah bahwa kamu ada dalam kondisi yang aman, sekalipun kamu sedang merasa cemas.
3. Lawan Kecemasan
Kecemasan mengacaukan akal sehat dan membuatmu berpikir bahwa dirimu sedang dalam bahaya padahal keadaanmu benar-benar aman. Naluri pada saat itu akan selalu memberitahumu untuk menghindari, tapi bila kamu mengikuti perasaan tersebut, kecemasan justru akan semakin kuat.
Jadi, lakukan hal sebaliknya dari apa yang diperintahkan perasaan cemas untuk kamu lakukan. Kamu harus melawan apa yang diperintahkan oleh kecemasan itu, namun terimalah ketidaknyamanan yang ditimbulkan oleh kecemasan.
4. Yakinkan Diri Kamu Aman
Ketika turbulensi terjadi, banyak orang termasuk kamu mungkin mulai memikirkan hal-hal yang buruk. Untuk mengelola perasaan cemas tersebut, pelajari tentang pesawat terbang dan bagaimana pesawat dirancang untuk menangani turbulensi.
Berfokuslah untuk mengelola kecemasanmu, daripada memikirkan kapan turbulensi akan berakhir atau seberapa parah hal itu. Yakinkan diri kamu bahwa kamu aman.
5. Nikmati Setiap Penerbangan
Baca Juga: Sophia Latjuba Takut Naik Pesawat sampai Minum Obat Penenang, Ternyata Ini Pemicunya
Setiap momen penerbangan memberi kamu kesempatan untuk mengelola rasa takut, sehingga kamu bisa menghadapi penerbangan berikutnya dengan lebih mudah.
Jadi, nikmatilah setiap penerbangan. Tujuannya untuk melatih kembali otak kamu agar tidak terlalu peka terhadap faktor-faktor yang memicu rasa takut kamu ketika naik pesawat.