Suara.com - Pernikahan Venna Melinda dan Ferry Irawan tengah diterpa kabar miring. Belum genap satu tahun menjadi suami istri, Venna melaporkan Ferry ke polisi karena dugaan KDRT.
Berbagai video lama yang menunjukan pernyataan Venna Melinda tentang keputusannya untuk menikah dengan lelaki yang lima tahun lebih muda dari dirinya itu pun kembali viral. Pada salah satu video, Venna pernah menyebut kalau Ferry dirasa dirinya menjadi pria pilihan dari Allah.
Sempat menolak lamaran Ferry, Venna lantas mengetesnya dengan menjadikan dia imam saat salat maghrib.
"Pada saat dia tajwidnya bagus, itulah mungkin jawaban atas setiap doaku selama 9 tahun jomblo, bahwa kayaknya dia, nih," ujar Venna Melinda, dikutip dari akun Instagram @rumpi_gosip, Selasa (10/1/23).

Setelah momen itu, Venna Melinda yakin dan merasa bahwa Ferry adalah pria pilihan Tuhan untuknya. Sebab, ia percaya keyakinan dan rasa cinta yang muncul untuk sosok Ferry Irawan menjadi kehendak Yang Maha Kuasa.
Dalam syariat Islam memang ajarkan tuntunan dalam memilih pasangan hidup. Salah satunya melalui hadits riwayat al-Bukhari. Disebutkan di dalamnya bahwa kiriteria pasangan ideal ialah hartawan, rupawan, keturunan mulia, dan kuat agamanya.
Di penghujung hadits itu disarankan, ketika seseorang kesulitan mencari pasangan yang memiliki keempat kriteria tersebut, maka setidaknya ia memiliki kriteria yang terakhir. Niscaya ia beruntung. Ini tentu berlaku untuk umum. Karena, siapa pun pasti ingin beruntung dan mendambakan pasangan ideal.
Dalam hal ini, Al-Qur’an juga telah memberi sejumlah isyarat, siapa jodoh atau pasangan hidup seseorang. Dengan isyarat itu, seseorang akan sedikit terbantu dalam menentukan pilihannya. Beberapa isyarat dimaksud adalah:
1. Memiliki Kesamaan dan Kesepadanan
Baca Juga: Begini Kondisi Terkini Venna Melinda Usai Dugaan KDRT, Sudah Membaik dan Minta Doa dari Publik
Isyarat terhadap aspek kesamaan seperti misalnya kesamaan tabiat, sifat, profesi, hobi, turunan, status sosial, dan sebagainya. Tak heran jika menjumpai orang yang berjodoh dengan teman seprofesi, teman sekantor, teman satu hobi, dan seterusnya.
“Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula),” (QS an-Nur [24]: 26).
2. Mendatangkan Ketenteraman dan Kecenderungan Hati
Dari satu atau beberapa kesamaan, biasanya terlahir rasa cocok, rasa suka, dan rasa tenteram. Demikian pula dalam hal jodoh. Maka siapa pun yang akan mencari pasangan dan menjatuhkan pilihan, maka pilihlah sosok yang membawa ketenteraman, kecocokan, kesenangan, pengertian, dan kasih sayang. Sebab itulah tanda-tanda yang diciptakan Allah dalam hatinya, sebagaimana dalam Al-Qur’an:
"Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang,” (QS ar-Rum [30] 21).
3. Diterima Keluarga
Pada dasarnya, pernikahan bukan saja menyatukan dua insan yang saling mencinta, tetapi juga menyatukan dua keluarga besar. Karena itu, persetujuan dari masing-masing keluarga tak boleh diabaikan. Salah satu tujuannya untuk menghindari permasalahan di kemudian hari.
Sesungguhnya, penerimaan dari keluarga dalam memilih pasangan sudah diisyaratkan dalam Al-Qur’an:
“Jika kamu tidak menemui seorang pun di dalamnya, maka janganlah kamu masuk sebelum kamu mendapat izin. Dan jika dikatakan kepadamu, ‘Kembali (saja)lah,’ maka hendaklah kamu kembali. Itu bersih bagimu dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan,” (QS asy-Syura [42]: 11).
4. Dilapangkan Pintu Rezeki
Isyarat berikutnya tentang jodoh seseorang adalah kelapangan rezeki. Ingatlah, ketika Allah menjodohkan hamba-Nya, maka Dia akan melapangkan rezekinya. Sebagaimana tertulis dalam Al Quran:
"Allah menjadikan bagi kamu istri-istri dari jenis kamu sendiri dan menjadikan bagimu dari istri-istri kamu itu, anak-anak dan cucu-cucu, dan memberimu rezeki dari yang baik-baik,” (QS an-Nahl [16]: 72).