Suara.com - Hari Valentine menjadi momen yang sangat romantis bagi para pasangan. Di Hari Valentine, biasanya seseorang akan memberikan hadiah spesial untuk pasangannya.
Salah satu hadiah spesial yang identik dengan Hari Valentine yaitu bunga mawar merah. Bunga mawar menjadi ikon saat perayaan Hari Valentine. Pemberian bunga mawar sendiri dinilai sebagai perasaan cinta seseorang kepada kekasihnya.
Namun, sebenarnya bagaimana awal mula bunga mawar bisa identik dengan perayaan Hari Valentine?
Bunga mawar dan Hari Valentine

Melansir laman Flower Station, bunga mawar sendiri sudah digunakan sejak era Victoria. Bunga mawar digunakan oleh seseorang untuk mengekspresikan rasa cintanya kepada kekasihnya. Hal tersebut dapat menjadi bentuk pesan cinta yang mendalam.
Selain itu, bentuknya yang cantik dan indah juga menjadikannya bunga terpopuler. Sejak saat itu, bunga mawar digunakan untuk mengungkapkan perasaan cinta.
Arti bunga mawar
Dalam mitologi Yunani, bunga mawar digambarkan berwarna putih. Namun, ketika Aphrodite lahir, darahnya itu mengenai bunga mawar sehingga berubah menjadi merah. Hal tersebut juga yang menjadikan Aphrodite sebagai Dewi Cinta.
Dalam kisah lainnya, diceritakan kalau Aphrodite sangat mencintai Adonis. Kala itu Adonis diburu oleh sebuah komplotan. Sebab khawatir, Aphrodite menusukkan kakinya sebagai bentuk peringatan. Hanya saja ia terlambat, tetapi darahnya itu terpercik ke bunga mawar berwarna merah.
Berdasarkan pandangan tradisional, arti warna merah dalam bunga mawar ini yaitu gairah dan cinta. Merah melambangkan tekanan darah, detak jantung, serta adrenalin yang mengalir ke seluruh tubuh. Oleh sebab itu, bunga mawar diberikan pada Hari Valentine.