Suara.com - Anak pejabat Dirjen Pajak Kementerian Keuangan Mario Dandy Sartiyo diduga lakukan penganiayaan karena kesal pacarnya digoda.
Korban yang merupakan anak pengurus Gerakan Pemuda (GP) Ansor itu dipukuli sampai mengalami luka serius dan kini dalam kondisi kritis.
Kapolres Metro Jaksel Kombes Ade Ary Syam mengungkapkan motif Mario memukuli korban. Kejadian itu bermula saat Mario mendapat informasi dari kekasihnya yang berinisial A mengenai perbuatan korban yang dirasa tidak baik. Mendengar hal itu, Mario kemudian naik pitam dan mendatangi korban.

"Motif kekerasan terhadap anak itu adalah pelaku melampiaskan amarahnya kepada korban, karena pelaku mendapat informasi dari teman wanita pelaku, saudari A. Bahwa A telah mengalami suatu perbuatan atas hal yang tidak baik sehingga tersangka melampiaskan amarahnya kepada korban," kata Ade kepada wartawan, Rabu (22/2/2023).
Ade menyebut Mario mengajak korban ke sebuah gang dengan menggunakan mobil Rubicon. Pada saat itulah, korban dianiaya oleh Mario dan kawan-kawannya.
Marah memang termasuk emosi yang wajar dialami setiap manusia. Tetapi, melampiaskan amarah sampai melukai orang lain maupun diri sendiri tidak dibenarkan.
Dikutip dari Alodokter, setiap manusia memiliki mekanise koping atau caranya untuk merespon stimulus yang tidak menyenangkan dari luar yang berbeda-beda.
Apabila mekanisme koping itu bersifat desktruktif atau merugikan diri sendiri dan orang lain, itu lah yang berpotensi membuat seseorang melampiaskan amarah dengan salah.
Walaupun perlu dikelola dengan baik, tetapi belum tentu menandakan adanya gangguan psikiatri, seperti gangguan bipolar. Untuk memastikan benarkah seseorang mengalami gangguan bipolar atau tidak, diperlukan evaluasi yang lebih lengkap oleh dokter spesialis jiwa.
Untuk sementara waktu, ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengatasi hal tersebut:
- Mencoba memproyeksikan emosi atau pemikiran negatif ke kegiatan yang lebih positif, seperti menulis buku harian.
- Apabila terdapat impuls untuk menyakiti diri sendiri atau orang lain, lakukan aktivitas yang dapat mengalihkan pikiran, misalnya meremas kertas, menggenggam pensil, dan lainnya.
- Mencoba untuk menekuni hobi perlahan-lahan dan mencari kegiatan untuk mengalihkan pikiran menjadi hal yang positif.
- Berlatih meditasi dan yoga.
- Tidur yang cukup, minimal 6-8 jam per hari.
- Perbaiki gaya hidup dengan rajin berolahraga 3-5x seminggu.
- Apabila merasa ingin bunuh diri, segera ke layanan kesehatan.