Dinar Candy Cedera Tangan Sampai Tak Bisa Lakukan Banyak Aktivitas, Memang Separah Itu?

Senin, 28 Agustus 2023 | 10:21 WIB
Dinar Candy Cedera Tangan Sampai Tak Bisa Lakukan Banyak Aktivitas, Memang Separah Itu?
Potret Dinar Candy (Instagram/dinar_candy)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Penyanyi sekaligus DJ Dinar Candy alami cedera tangan sampai membuatnya kesulitan melakukan berbagai aktivitas. Ia mengungkapkan cedera tersebut melalui unggahan Instagram pribadinya pada Sabtu, 26 Agustus 2023. Cedera itu, menurut Dinar, terjadi saat latihan boxing.

"Tangan kanan aku cedera gara-gara latihan boxing. Awal latihan di glove 10 pas mau tanding 10 September ganti ke glove 14, rontoklah tangan aku, apa apaan ini," tulis Dinar Candy.

Akibat cedera tersebut, Dinar Candy mengaku tidak bisa melakukan beberapa hal, termasuk update di media sosial.

"Lagi tour juga gak bisa banyak update, lagi sakit tangan kanan," tulisnya.

Biodata dan Agama Dinar Candy (Instagram/@dinar_candy)
Biodata dan Agama Dinar Candy (Instagram/@dinar_candy)

Sayangnya, artis 30 tahun itu mengungkap seberapa parah cedera yang dialaminya. 

Tangan memang termasuk area yang rentan alami cedera saat berolahraga. Apalagi, Dinar Candy melakukan olahraga boxing yang mayoritas menggunakan kekuatan tangan. Dikutip dari Ciputra Medical Center, ada tujuh cedera tangan yang bisa terjadi. Berikut daftarnya:

1. Carpal Tunnel Syndrome

Carpal Tunnel Syndrome merupkan kondisi yang menyebabkan mati rasa, kesemutan atau kelemahan pada tangan. Kondisi tersebut terjadi akibat tekanan pada saraf median yang membentang sepanjang lengan, melewati bagian di pergelangan tangan dan berakhir di tangan.

Gejala yang mungkin seseorang rasakan, seperti rasa kesemutan, mati rasa di jari dan tangan.

Baca Juga: Pledis Entertainment Ungkap Kabar Baru S.Coups SEVENTEEN Usai Operasi Lutut

Seringkali orang tidak tahu apa yang menyebabkan Carpal Tunnel Syndrome. Tapi berbagai kemungkinan yang bisa menyebabkan cedera itu di antaranya gerakan berulang, kehamilan, kondisi lain seperti hipotiroidisme, obesitas, rheumatoid arthritis, dan diabetes.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI