Berikut beberapa peran utama politik identitas dalam pemilihan umum:
1. Pemengaruhi Preferensi Pemilih
Politik identitas mempengaruhi preferensi pemilih dengan mengaitkan identitas mereka dengan partai politik atau kandidat tertentu. Faktor seperti ras, agama, etnisitas, gender, dan orientasi seksual dapat menjadi dasar bagi pemilih dalam menentukan pilihan mereka.
2. Membentuk Aliansi dan Koalisi
Jenis politik ini dapat menjadi dasar bagi pembentukan koalisi dan aliansi politik antara kelompok dengan identitas yang sama atau serupa. Kelompok-kelompok ini dapat bergabung dan bekerja sama untuk mempengaruhi hasil pemilihan umum.
3. Mobilisasi Pemilih
Politik identitas sering digunakan untuk memobilisasi pemilih dengan mengaktifkan afiliasi dan loyalitas mereka terhadap identitas yang sama. Partai politik dan kandidat akan menargetkan kelompok-kelompok identitas tertentu untuk mendapatkan dukungan mereka dengan menyoroti isu-isu yang relevan bagi kelompok tersebut.
4. Memperkuat Solidaritas dan Identitas Kelompok
Politik identitas dapat memperkuat solidaritas dan identitas kelompok, membuat pemilih merasa terhubung dan mewakili nilai-nilai, kepentingan, atau aspirasi mereka. Hal ini dapat menciptakan rasa kohesi dalam kelompok identitas tertentu dan mendorong partisipasi politik mereka.
Baca Juga: PDIP Ungkap PPP Terus Sodorkan Sandiaga Jadi Cawapres Ganjar, Tapi Ridwan Kamil Juga Dipertimbangkan
5. Mempengaruhi Agenda Politik