Menyambung Hidup Belum Panen
Uniknya, Ujang tidak bisa mengandalkan penghasilan dari panen cabai per 7 bulan saja, apalagi tetap ada risiko gagal panen atau harga cabai di pasaran yang sangat rendah. Inilah sebabnya Ujang menanam jenis sayuran lain.
"Saya tanam sayuran jenis lain, karena waktu penanaman sampai panen cabai lumayan lama, jadi saya menyibukkan diri menanam sayuran jenis lain, supaya kebutuhan sehari-hari bisa tercukupi," kata Ujang.
Adapun bertani jenis sayuran lain sebagai penghasilan sampingan yang dilakukan, yakni sayur tomat dan timun. Menurut Ujang, timun bisa dipanen satu bulan sekali, sedangkan tomat bisa dipanen 2 bulan ke atas.
"Jadi dari segi perputaran tetap lancar, alhamdulillah," ucapnya.
Petani Milenial itu Keren
Lantaran sudah bisa membuktikan langsung, Ujang memastikan menjadi petani bukanlah profesi rendahan, tapi profesi yang sangat dibutuhkan banyak orang dan perannya sangat vital. Apalagi sejak dulu, Indonesia terkenal sebagai pertanian dan tanahnya yang luas.
Termasuk juga petani adalah ujung tombak ketahanan pangan Indonesia. Ditambah saat ini bertani semakin mudah berkata inovasi teknologi di bidang pertanian, terlebih saat ini semakin banyak varietas aneka jenis sayur dan buah-buahan.
"Jangan pernah menyerah, petani dipandang sebelah mata, padahal sektor pertanian punya peranan penting dari segi pertahanan pangan. Kalian memandang petani sebelah mata tapi kalian juga yang menikmatinya. Jangan beranggapan petani kerjanya kuno, buatlah pekerjaan petani modern taktis dan inovatif," pungkas Ujang.
Baca Juga: Dulu Jadi PRT, Begini Kisah Sukses Wanita Ciamis Bisnis Hijab Hingga Dapat Ratusan Juta Perbulan