Sejak saat itu, Nenek Guritno hanya ditemani keheningan di rumahnya. Sejak 10 tahun lalu, tempat tinggalnya juga tidak lagi mendapatkan aliran listrik untuk penerangan.
Kondisi rumah Nenek Guritno juga cukup memprihatinkan. Selain tampak banyak pohon rimbun yang menjadikan bangunan rumah tersebut menjadi tertutup, rumah berlantai dua tersebut juga terlihat banyak tertimpa reruntuhan pohon. Bahkan kondisi jendela pun ada yang pecah.
Pada tahun 2020, warga setempat sempat akan membawa Nenek Guritno ke Dinas Sosial. Namun, pihak keluarga menolak.
Dinsos Kabupaten Bandung pun akhirnya membongkar pintu rumah Nenek Guritno. Hal itu dilakukan atas persetujuan dari anaknya yang tinggal di Jakarta.
Mulanya, petugas dari Polsek Margahayu menghubungi anak dari Nenek Guritno untuk meminta persetujuan pemindahannya ke RSJ. Setelah mendapatkan izin, polisi, Satpol PP, pemerintah desa, Dinsos Kabupaten Bandung dan juga warga setempat langsung membongkar pintu kediaman Nenek Guritno.
Saat dibuka, terlihat Nenek Guritno tengah berada di depan pintu dengan mengenakan pakaian berwarna pink. Petugas Dinsos Kabupaten Bandung langsung mengevakuasi Nenek Guritno dan membawanya ke mobil ambulans.
Mirip Kisah Ibu Eny
Kisah Nenek Guritno mengingatkan masyarakat pada kisah Ibu Eny, wanita paruh baya yang sempat viral di awal tahun 2023 lalu. Kisah Ibu Eny dan anaknya, Tiko saat itu juga sempat menyedot perhatian masyarakat.
Keduanya dinarasikan tinggal di sebuah rumah mewah terbengkalai tanpa adanya listrik dan air selama puluhan tahun, mirip dengan kisah Nenek Guritno.
Baca Juga: Viral Tarif Parkir di Stasiun Cimekar Bandung Bikin Heran, Turunkan Penumpang Bayar Rp2 Ribu
Ibu Eny dan Tiko tinggal di rumah mewah yang berada di kawasan Cakung, Jakarta Timur. Sang ibu diketahui mengalami depresi sejak ditinggal oleh suaminya pada tahun 2010 lalu. Kondisi tersebut mengakibatkan kondisi rumah mewah dua lantai tersebut terbengkalai.
Saking tidak terurusnya, fasilitas listrik dan air, Ibu Eny harus menadahkan hujan untuk keperluan mandi dan masak.
bu Eny dibawa oleh Dinas Sosial Jakarta Timur karena diduga mengalami gangguan jiwa. Ibu Eny kini dirawat di RS Duren Sawit.
Kontributor : Syifa Khoerunnisa