Meski dana telah terkumpul dan desain telah dibuat, Joserizal masih kebingungan mencari tukang batu yang bersedia tidak bayar juga bekerja di area perang. Pada akhirnya dia dapat bantuan dari pimpinan Pondok Pesantren Al Fatah.
Kebanyakan para pekerja yang membangun RS Indonesia di Gaza itu bukan tukang batu profesional. Melainkan para akademisi yang mendaftar dan bersedia bekerja sebagai mujahid dan rela dengan adanya ancmana mati syahid di area perang tersebut.
Namun, sebelum diberangkatkan ke Gaza, orang-orang yang mendaftar itu dilatih terlebih dahulu agar bisa membuat bangunan.
Joserizal kini telah meninggal pada 20 Januari 2020 akibat mengidap sakit jantung.