The European Federation for Transport and Environtment dalam laporannya pada tahun 2021 menuliskan bahwa transportasi udara merupakan penyumbang karbon CO2 dan menghasilkan efek non-CO2 paling banyak. Transportasi udara yang dimaksud ini juga termasuk privat jet yang sering digunakan orang-orang kaya.
Sementara itu, setidaknya ada satu pesawat jet pribadi yang terbang dari satu negara Eropa setiap enam menitnya pada tahun 2022. Hal ini membuat beberapa organisasi khawatir akan kondisi lingkungan.
Surat terbuka pelarangan penggunaan jet pribadi telah ditandatangani oleh 75 organisasi di seluruh Eropa. Organisasi Friends of the Earth, jaringan Stay Grounded, Federation of Young European Greens dan Flight Free UK ikut menandatangani surat ini.
Tak cuma dari segi lingkungan, penggunaan pesawat jet pribadi juga menimbulkan gesekan di kelas sosial. Mereka menyoroti soal lonjakan moda transportasi yang melonjak di tahun 2022 dengan seperempat jumlahnya adalah perjalanan jet pribadi dengan jarak yang sangat pendek.
Greenpeace menyoroti bahwa perjalanan pendek di bawah 500 kilometer masih bisa dilakukan dengan menggunakan kereta api ketimbang menaiki pesawat jet.
Dari persoalan ini, organisasi-organisasi tersebut mengkritik soal perlombaan penghargaan kepada frequent flyer dengan program air miles. Alih-alih memberi penghargaan, seharusnya para frequent flyer itu dikenakan pajak.
"Seorang miliarder merusak iklim dengan penerbangan selama 11 menit seperti yang dilakukan beberapa orang dari populasi dunia termskin sepanjang hidup mereka," demikian kata Sean Currie dari jaringan Stay Grounded.