Suara.com - Senator asal Bali, Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna Mahendradatta Wedasteraputra Suyasa atau akrab dikenal dengan nama Arya Wedakarna kini sedang hangat diperbincangkan.
Anggota DPD Bali periode 2019-2024 itu mengeluarkan pernyataan yang dianggap menyinggung umat Islam. Hal ini terungkap saat Arya sedang menyambangi area Bea Cukai di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali pada Jumat (29/12/2023) lalu. Saat itu, Arya meminta para pekerja frontliner tidak menggunakan kerudung.
"Saya nggak mau yang front line, iya frontline itu. Saya mau kalian yang gadis Bali kayak kamu, rambutnya kelihatan terbuka. Jangan kasih yang penutup, penutup gak jelas, this is not Middle East. Enak aja, pakai bunga kek, pakai apa kek," tegas Arya.
Ia pun meminta agar para pekerja bea cukai dapat melestarikan budaya Bali dengan mengenakan baju tradisional khas Bali tanpa menggunakan kerudung bagi pekerja wanita.
Pernyataan Arya ini ditanggapi oleh MUI Bali atas tuduhan penistaan agama dan rasis yang dilakukan Arya. Namun, Arya akhirnya menyampaikan permohonan maafnya dengan dalih tidak menyinggung agama manapun.
Kontroversi Arya Wedakarna ini bukan pertama kali terjadi. Sejak menjadi anggota DPD Bali, ia kerap mendapat sorotan atas pernyataannya.
Lalu, apa saja kontroversi yang pernah dituai Arya? Simak inilah selengkapnya.
1. Ngaku Keturunan Raja Majapahit
Mantan coverboy majalah Aneka ini pernah mengaku dirinya adalah keturunan Raja Majapahit pada tahun 2009 silam. Ia pernah mengungkap bahwa ia juga sudah dilantik sebagai Raja Majapahit Bali di Pura Besakih oleh pendeta Siwa Budha.
Baca Juga: Biodata dan Agama Arya Wedakarna, Senator Bali Dituding Rasis pada Wanita Berhijab
Klaimnya ini pun dibantah dan akhirnya dilaporkan oleh Aliansi Masyarakat Peduli Bali karena diduga memalsukan identitas dengan mengaku-ngaku sebagai Raja Majapahit.
2. Menentang Bank Syariah
Sistem bank Syariah yang diterapkan pada beberapa bank di Bali membuat Arya menentang praktik bank berbasis Islam ini. Melalui Facebooknya pada 2014 lalu, Arya mengeluarkan seruan demo kepada para anak muda Bali untuk menolak bank Syariah.
“Aliansi Hindu Muda Indonesia dan Gerakan Pemuda Marhaen (GPM) hari ini berdemonstrasi di depan Kantor Bank Indonesia Denpasar untuk moratorium/stop izin Bank Syariah di pulau seribu pura. Bersuaralah anak-anak muda Hindu. Pertahankan ekonomi Pancasila! Lanjutkan!!" tulis Arya.
3. Tolak Kehadiran Ustadz Abdul Somad
Tak hanya itu, Arya juga pernah secara terang-terangan menolak kehadiran Ustaz Abdul Somad (UAS) di Tanah Bali dalam misi dakwahnya pada tahun 2017 lalu. Aryamenyebut bahwa UAS adalah sosok anti-Pancasila hingga dituduh bisa mempengaruhi rakyat Bali.