Pidato Keras Megawati Jadi 'Salam Perpisahan' untuk Jokowi, Pengamat: Presiden Tak Yakin dengan Ganjar

Bernadette Sariyem Suara.Com
Kamis, 11 Januari 2024 | 12:40 WIB
Pidato Keras Megawati Jadi 'Salam Perpisahan' untuk Jokowi, Pengamat: Presiden Tak Yakin dengan Ganjar
Ketua Umum PDIP Megawati tengah dituntun oleh Presiden Jokowi dan Ganjar Pranowo saat menuruni anak tangga panggung Rakernas IV PDIP, Jumat (29/9/2023). [dokumentasi PDIP]

"Bukan karena Megawati pernah mengkritik Jokowi dalam pidatonya atau apa, tapi karena Jokowi ingin mengamankan posisinya, keluarga, kroni, dan pendukungnya, setelah tidak lagi menjadi presiden pada Oktober 2024," kata dia.

Jamiluddin menuturkan, Jokowi tampak tidak yakin terhadap kemampuan Ganjar Pranowo bisa mengamankan kepentingannya bila nanti terpilih menjadi presiden.

Karena itulah, Jokowi memutuskan 'banting setir' menyetujui sang putra menjadi cawapres Prabowo Subianto, meskipun jelas-jelas bersebarangan dengan keputusan PDIP.

"Bisa jadi, Jokowi menilai Ganjar akan lebih loyal kepada Megawati bila jadi presiden," kata Jamiluddin.

Dia mengatakan, pertemuan antara Megawati dan Jokowi di Istana Merdeka pada 18 Maret 2023 tampaknya tidak berhasil menyelesaikan perbedaan pendapat ini.

Apalagi, sejak PDIP mendeklarasikan Ganjar sebagai capres, Jokowi justru lebih sering terlihat bersama Prabowo.

"Jadi, perseteruan antara Jokowi dan Megawati bukan berakar dari dendam atau sikap merendahkan, tetapi lebih pada perbedaan strategis dalam pemilihan capres. Ini menggarisbawahi kompleksitas dan dinamika politik internal yang berlangsung di Indonesia menjelang pemilihan presiden mendatang," kata dia.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI