Suara.com - Prabowo Subianto dan Titiek Soeharto memang kerap diterpa dengan isu bakal rujuk usai mereka resmi bercerai pada tahun 1998 silam.
Kendati demikian, isu tersebut semakin kuat kala Prabowo maju berlaga di Pilpres 2024. Bahkan, pendukung pasangan calon presiden-wakil presiden Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka turut mendukung Prabowo dan Titiek rujuk.
"Balikan, balikan," teriak pendukung Prabowo di acara quick count di Istora Senayan, Jakarta, Rabu (14/2/2024).
Tak heran jika publik menilai ada sinyal kuat keduanya bakal rujuk.
Sebab, baik Prabowo maupun Titiek enggan menikah lagi meski telah lama bercerai.
Lantas, apa alasan keduanya enggan menikah lagi? Apakah rujuk jadi alasan?
Alasan Prabowo emoh nikah lagi: Hargai perempuan?
Prabowo dan Titiek resmi bercerai pada Mei 1998, yakni tepat dengan kerusuhan 98 yang berujung ke lengsernya Presiden Soeharto.
Dicatat oleh ayah Prabowo, Soemitro Djojohadikusumo dalam bukunya Jejak Perlawanan Begawan Pejuang, keluarga Prabowo dan Soeharto sempat mengalami konflik antarkeluarga.
Kepercayaan Soeharto kepada Prabowo juga lambat laun hilang dan menuding Prabowo sengaja membiarkan demonstrasi 1998 terjadi. Akhirnya, Prabowo harus ikhlas cerai dengan putri Soeharto itu.
Hingga kini, Prabowo dan Titiek enggan menikah lagi dan membuka babak baru perjalanan asmara.
Sayangnya, Prabowo dan Titiek juga kompak enggan buka suara terkait alasan kenapa mereka memilih untuk tak menikah lagi.
Sosok Tim Pemenangan Pasangan Prabowo-Hatta di Provinsi Bengkulu, Patriana Sosialinda kala Pilpres 2014 yang lalu memberi dugaan kenapa Prabowo memilih untuk tetap menduda.
Patriana dalam pernyataan resminya, Minggu (29/6/2014) menilai Prabowo enggan menikah karena menghargai perempuan, khususnya sang pujaan hatinya yakni Titiek.
Titiek tanggapi isu rujuk