Sehingga saat hamil, perempuan cenderung mengalami perubahan suasana hati sehingga kerap mengalami kemurungan, mudah tersinggung atau sifat pemarah sehingga kehamilan menyebabkan emosi naik turun.
Hal ini sesuai dengan jurnal Archives of Women's Mental Health pada 2019, yang menemukan adanya ketidakstabilan suasana hati sangat tinggi pada ibu hamil dan setelah melahirkan.
Tidak jelas mengapa suasana hati ibu hamil cenderung naik turun, tapi dugaan kuat terjadi karena adanya perubahan pada tubuh perempuan yang akhirnya mempengaruhi emosinya, termasuk juga adanya perubahan kadar hormon.
"Beberapa perempuan sensitif terhadap perubahan estrogen, sementara yang lain dipengaruhi oleh peningkatan kadar progesteron atau hormon stres,” jelas Kimmel.