Suara.com - Hari raya Iduladha merupakan momen spesial bagi umat Muslim yang dipenuhi pesan-pesan keimanan. Salah satu bagian penting dari pelaksanaan salat Iduladha adalah khutbah yang disampaikan oleh khatib.
Melalui khutbah tersebut, umat Muslim diajak untuk merenungi nilai-nilai pengorbanan, ketakwaan, dan keteladanan dari Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail.
Umumnya, bacaan khatib Iduladha mengandung ajakan untuk mendekatkan diri kepada Allah sekaligus meningkatkan kepedulian terhadap sesama manusia.
Melalui khutbah yang disampaikan khatib, diharapkan umat Muslim dapat memaknai Iduladha secara lebih mendalam, bukan hanya sekadar ibadah rutin tahunan.
Berikut ini adalah penjelasan terkait tata cara dan isi bacaan khatib Iduladha, mulai dari pembukaan hingga penutup, seperti dikutip dari NU Online dan sumber lainnya.
Tata Cara Khutbah Iduladha
Berikut adalah tata cara menyampaikan khutbah saat Iduladha secara umum:
- Khatib berdiri (jika mampu)
- Menghadap jamaah
- Mengucapkan salam
Khutbah Pertama:
- Membaca takbir sebanyak 9 kali
- Membaca tahmid (pujian kepada Allah)
- Membaca shalawat kepada Nabi Muhammad SAW
- Menyampaikan wasiat tentang ketakwaan
- Menyampaikan nasihat seputar ibadah haji dan kurban
- Menutup khutbah pertama
Transisi ke Khutbah Kedua: Khatib duduk sejenak sebelum memulai khutbah kedua
Baca Juga: Merenungkan Makna Hidup Melalui Novel Khutbah di Atas Bukit
Khutbah Kedua:
- Membaca takbir sebanyak 7 kali
- Membaca tahmid
- Membaca shalawat
- Menyampaikan wasiat tentang ketakwaan
- Membaca satu ayat Al-Qur'an
- Membaca doa ampunan untuk kaum Muslimin
- Membaca doa sapu jagat
- Menutup khutbah dengan salam
Selama khutbah berlangsung, jamaah dianjurkan untuk diam dan menyimak dengan khusyuk, demi kesempurnaan ibadah sholat Iduladha.
Contoh Bacaan Khutbah Iduladha
Khutbah 1
Ma'asyiral Muslimin rahimakumullah,
Pada hari yang penuh berkah ini, marilah kita tingkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah dengan menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya, di mana pun dan dalam kondisi apa pun.