Akan mudah jika hubungan tersebut baru sebatas pacaran. Namun beda lagi jika sudah menikah, kebohongan tidak akan mudah untuk dimaafkan.
"Kalau misalnya pacaran, ya bye aja langsung. Kalau misalnya kalian ternyata sudah di dalam hubungan yang lebih dalam lagi, misalnya di pernikahan, emang bisa langsung baik kayak gitu? Ya enggak bisa!," tegasnya.
Sarwendah juga mengaku tidak dapat mentoleril kebohongan dengan alasan apapun, termasuk demi kebaikan. Menurutnya, sekali seseorang berbohong maka dia akan terus berbohong demi menutupi kebohongannya itu.
"Kalau misalnya Emang ada masalah, daripada harus membela diri lewat berbohong, terus kalau misalnya udah sekali berbohong biasanya akan banyak kebohongan-kebohongan lainnya untuk menutupi kebohongan-kebohongan yang sebelumnya. Jadi bohongnya ujung-ujungnya enggak akan berhenti-berhenti. Jadi enggak ada tuh yang namanya bohong untuk kebaikan," kata perempuan 34 tahun itu.
"Sekali orang bohong, dia akan langsung toxic, makin bohong bohong-bohong terus. Jadi, utamakan kejujuran dalam membangun hubungan yang baik ya," katanya.