Awalnya Prihatin dengan Banyaknya Sampah di Labuan Bajo, Kini Kole Project Bisa Bantu Masyarakat Lewat Ekonomi Sirkular

Dinda Rachmawati Suara.Com
Minggu, 02 Juni 2024 | 08:26 WIB
Awalnya Prihatin dengan Banyaknya Sampah di Labuan Bajo, Kini Kole Project Bisa Bantu Masyarakat Lewat Ekonomi Sirkular
Kole Project dan Pandawara Group di Fasilitas Pemilahan Sampah atau RBU Labuan Bajo (Instagram)

Terakhir adalah Kolekte Sampah, upaya edukasi untuk perubahan perilaku melalui pendekatan keagamaan. Karena di Labuan Bajo mayoritas penduduknya beragama Katolik, maka Kole Project melalukannya di gereja. 

Jadi lanjut dia, umat-umat yang datang, bisa bersedekah atau kolekte tidak hanya dengan uang tapi juga sampah daur ulangnya ke gereja. Selain itu, Kole Project juga mengajak anak-anak, petugas dan organisasi gereja melakukan kegiatan pemilahan setiap hari Jumat.

"Ya, jadi upaya-upaya itu terus kita lakukan. Karena kita tidak bisa berharap tiba-tiba kita ada seratus pemulung di sini. Kita tidak bisa. Kita harus berusaha dan berupaya untuk mencegahnya justru tidak dikumpulkan dari TPA. Justru kita mendapatkannya dari sumber," rinci Putra lagi.

Hingga kini, dari 100 persen sampah yang terkumpul dari unit daur ulang cuma 20 persen yang diambil dari TPA, sementara 80 persennya melalui edukasi yang digaungkan Kole Project ke berbagai lapisan masyarakat.

Sampai saat ini, melalui berbagai alsi tadi sudah ada 300 siswa dan lebih dari 1000 masyarakat yang sudah berpartisipasi dengan Kole Project dengan 200 titik pengumpulan di seluruh Labuan Bajo.

Ke mana perginya sampah yang telah dikumpulkan?

Para Ibu-ibu di Labuan Baju Bekerja di Unit Bisnis Daur Ulang atau RBU AQUA di Labuan Bajo (Suara.com/Dinda Rachmawati)
Para Ibu-ibu di Labuan Baju Bekerja di Unit Bisnis Daur Ulang atau RBU AQUA di Labuan Bajo (Suara.com/Dinda Rachmawati)

Putra menjelaskan, sampah yang diterima dari sumber akan diproses di fasilitas pemilahan sampah atau RBU Labuan Bajo. Sampah akan disortir kembali, dibersihkan, dan dikemas.

Prosesnya sendiri melibatkan sekitar lebih dari 50 orang masyarakat lokal, termasuk kalangan difabel yang mendapatkan manfaat dari ekonomi sirkular.

"Habis dari sini, nanti kita lihat ada proses selanjutnya yang menggunakan mesin. Di mana botol yang dikumpulkan akan berubah jadi berbentuk kotak yang dipress," jelas dia.

Baca Juga: Targetkan Quality Tourism, Pengembangan Destinasi Parpuar Labuan Bajo Harus Dengan Konsep Berkelanjutan

Sampah-sampah yang sudah dipress, kata dia nantinya akan dijual ke pabrik daur ulang sesuai dengan jenisnya. Untuk sampah kaleng, botol kaca hingga karton, sudah ada penerimanya sendiri-sendiri.

Sementara khusus untuk sampah plastik yang dikumpulkan, Kole Project akan mengirim ke mitranya AQUA di Surabaya, Jawa Timur untuk kembali dibuat menjadi bahan baku kembali.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI