Tiga Keutamaan Puasa Tasua dan Asyura, Pembeda Umat Islam dan Yahudi?

Riki Chandra Suara.Com
Jum'at, 12 Juli 2024 | 19:50 WIB
Tiga Keutamaan Puasa Tasua dan Asyura, Pembeda Umat Islam dan Yahudi?
Ilustrasi Puasa. (Istock Photo)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Orang-orang Yahudi tersebut menjawab, "Ini adalah hari yang sangat mulia. Ini adalah hari di mana Allah menyelamatkan Musa dan kaumnya. Ketika itu pula Firaun dan kaumnya ditenggelamkan. Musa berpuasa pada hari ini dalam rangka bersyukur, maka kami pun mengikuti beliau berpuasa pada hari ini."

Kemudian Rasulullah SAW bersabda, "Kita seharusnya lebih berhak dan lebih utama mengikuti Musa daripada kalian." (HR Muslim)

Setelah peristiwa itu, Rasulullah SAW memerintahkan muslimin untuk berpuasa. Sementara itu, puasa Ramadan diwajibkan pada tahun ke-2 Hijriah. Sejak turunnya perintah kewajiban puasa Ramadan itu, Nabi Muhammad SAW tidak lagi melakukan puasa Asyura dan tidak lagi memerintahkan serta tidak pula melarang sahabat melakukannya.

Rasulullah SAW mengatakan bahwa siapapun yang ingin puasa Asyura silahkan dan yang tidak ingin juga tidak masalah, seperti tertuang dalam hadits Rasulullah SAW yang artinya:

"Tatkala Rasulullah SAW melaksanakan puasa Asyura dan menyuruh para sahabat melakukannya. Para sahabat bertanya: Ya Rasulullah SAW sesungguhnya hari ini adalah hari yang orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadikannya hari besar. Beliau menjawab: Bila usia kita sampai tahun depan, Insyaallah kita puasa pada tanggal 9 Muharram (Tasua). Ia berkata: Dan sebelum sampai datang tahun berikutnya Rasulullah SAW telah wafat." (HR Muslim)

Meski Nabi Muhammad SAW sempat meninggalkan puasa Asyura setelah turunnya perintah puasa Ramadan, jelang akhir usianya, beliau bersama para sahabat melaksanakan puasa Asyura lagi. Ia juga bermaksud di tahun yang mendatang melaksanakan puasa pada hari kesembilan Muharram atau puasa Tasua untuk menyelisihi puasa Asyura yang dilakukan Yahudi.

Para ulama sepakat bahwa hukum puasa Tasua dan Asyura sunnah atau dianjurkan sekaligus. Namun, tidak masalah juga jika hanya ingin melaksanakan Asyura tanpa Tasua.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI