Tiga Keutamaan Puasa Tasua dan Asyura, Pembeda Umat Islam dan Yahudi?

Riki Chandra Suara.Com
Jum'at, 12 Juli 2024 | 19:50 WIB
Tiga Keutamaan Puasa Tasua dan Asyura, Pembeda Umat Islam dan Yahudi?
Ilustrasi Puasa. (Istock Photo)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

"Puasalah kalian pada hari Asyura dan bedakan dengan kaum Yahudi, puasalah kalian sehari sebelum atau sesudahnya." (HR Ahmad)

3. Pahalanya Setara 10.000 Malaikat

Berpuasa sunnah di bulan Muharram disebut mengandung pahala setara 10 ribu malaikat. Hal ini disebut dalam sebuah hadits, Nabi Muhammad SAW yang artinya:

"Barang siapa berpuasa di hari Asyura (10 Muharam), maka Allah SWT memberinya pahala 10 ribu malaikat. Dan, barang siapa berpuasa di hari Asyura (10 Muharam), maka ia diberi pahala 10.000 orang berhaji dan berumrah dan 10 ribu pahala orang mati syahid. Barang siapa mengusap kepala anak anak yatim di hari tersebut, maka Allah SWT menaikkan dengan setiap rambut satu derajat. Barang siapa memberi makan kepada orang mukmin yang berbuka puasa di hari Asyura, maka seolah-olah ia memberi makan seluruh umat Rasulullah SAW yang berbuka puasa dan mengenyangkan perut mereka." (HR Muslim)

Sejarah Puasa Tasua dan Asyura

Mengutip pemberitaan media online yang melansir buku Fiqih Kontroversi Jilid 2 susunan H M Anshary, puasa Tasua dan Asyura berawal saat Rasulullah SAW berada di Mekkah. Beliau menunaikan puasa Asyura secara diam-diam.

Dari Aisyah RA, ia berkata:

"Di zaman jahiliyah dahulu, orang Quraisy biasa melakukan puasa Asyura. Rasulullah SAW juga melakukan puasa tersebut. Tatkala tiba di Madinah, beliau melakukan puasa tersebut dan memerintahkan yang lain untuk melakukannya. Namun ketika puasa Ramadan diwajibkan, beliau meninggalkan puasa Asyura. Dan beliau berkata: Barangsiapa yang mau silahkan berpuasa. Barangsiapa yang tidak mau, silakan meninggalkannya." (HR Bukhari dan Muslim)

Saat di Mekkah, Nabi Muhammad SAW tidak memerintahkan para sahabat untuk melakukan puasa Tasua dan Asyura. Lantas, saat hijrah ke Madinah, Rasulullah SAW melihat orang-orang Yahudi melakukan puasa Asyura dan memuliakan hari tersebut, Nabi SAW pun ikut berpuasa seraya mengimbau para sahabat untuk ikut berpuasa.

Baca Juga: Bingung Niat Puasa Weton Anak? Ini Bacaannya yang Mudah Dihapal

Hal itu tertuang dalam dari Ibnu Abbas RA. Ia mengisahkan saat Rasulullah SAW tiba di Madinah, lalu mendapati orang-orang Yahudi melakukan puasa Asyura. Kemudian Rasulullah SAW bertanya, "Hari yang kalian berpuasa ini hari apa?"

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI