Muslim Champa dikenal sebagai masyarakat yang cenderung menggunakan pendekatan sufisme, sebuah aliran mistik dalam Islam yang menekankan pada aspek spiritual dan pengalaman langsung dengan Tuhan.
Beberapa tradisi Muslim Champa yang masih digunakan oleh muslim di Indonesia hingga saat ini adalah nyadran, upacara peringatan kematian seseorang pada hari ke-3, ke-7, ke-30, ke-40, ke-100, dan ke-1000.
Tradisi keagamaan Champa yang banyak terpengaruh tradisi keagamaan muslim Persia tumbuh berkembang menjadi tradisi keagamaan umat Islam di Jawa dan Sumatera serta tempat-tempat lain di Nusantara.
Misalnya, membuat bubur setiap bulan Muharam, menalqin mayat, kenduri mengirim doa kepada arwah leluhur, tabarukan di makam keramat, memuliakan ahlul bait, memperingati Maulid Nabi dengan keramaian-keramaian, tradisi memperingati Nisyfu Sya’ban, Arba’a Akhir (Rebo Wekasan), peringatan haul bagi arwah tiap tahun, larangan menyelenggarakan hajat pada bulan Muharram.