Itang Yunasz hingga Dian Pelangi: Pesona Deretan Wastra Indonesia dalam Modest Fashion di IN2MF Paris

Selasa, 24 September 2024 | 11:39 WIB
Itang Yunasz hingga Dian Pelangi: Pesona Deretan Wastra Indonesia dalam Modest Fashion di IN2MF Paris
Desainer Modest Fashio Itang Yunasz hingga Dian Pelangi: Pesona Wastra Indonesia di IN2MF Paris (Dok. Istimewa)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Brilianto menampilkan koleksi bertema “Reunited” yang bermakna menyatukan kembali. Koleksi ini merupakan hasil dari menyatukan potongan-potongan bahan menjadi satu sehingga bisa dipakai kembali. Penggunaan bahan dengan warna, tekstur, dan motif senada dengan wastra Sumatera Selatan yaitu kain jumputan. 

Koleksi ini terbilang eksklusif dan limited karena dibuat tangan dengan detail yang rumit, sehingga memiliki nilai artistik yang tinggi. Koleksi ini juga mengajarkan tentang pelestarian lingkungan karena menggunakan banyak material yang ramah lingkungan dan material daur ulang yang diproses dengan baik sehingga memiliki nial jual yang tinggi.

Jamilah x Prafito by Tujuh Bersaudara

Desainer Modest Fashion Itang Yunasz hingga Dian Pelangi: Pesona Wastra Indonesia di IN2MF Paris (Dok. Istimewa)
Desainer Modest Fashion Itang Yunasz hingga Dian Pelangi: Pesona Wastra Indonesia di IN2MF Paris (Dok. Istimewa)

Jamilah x Prafito by Tujuh Bersaudara meluncurkan debut koleksi bertema “Hanabloem” dengan desain kontemporer yang mewah menggunakan wastra Sumatera Selatan. Kain premium yang terbuat dari tenun, sutra, dan linen bertekstur menjadi sorotan utama dalam koleksi Musim Semi/Musim Panas 2025 ini yang menciptakan tampilan yang unik. 

Kemewahan yang tercipta dari koleksi ini dirancang dengan memperhatikan pula kenyamanan dengan menggunakan cutting terkini.

Dama Kara

Dama Kara menghadirkan koleksi bertema “Ramaniya” yang dalam bahasa sansakerta memiliki arti Permata yang Cantik. Koleksi ini dibuat sebagai upaya untuk mengolah limbah menjadi sesuatu yang bermanfaat sehingga memiliki pesan untuk lebih peka terhadap kebermanfaatan lingkungan sekitar. 

Koleksi ini mengeksplorasi limbah ampas kopi sebagai pewarna alami yang dipadukan dengan wastra tenun Garut yang dibuat oleh pengrajin, teknik bordir, dan batik cap traditional.

Koleksi ini mengaplikasikan motif piramid dan Gayatri dengan filosofi yang terkandung bahwa setiap insan diciptakan dengan keistimewaannya masing-masing. 

Baca Juga: Cara Modest Fashion Indonesia Kenalkan Nilai Keislaman ke Dunia

Dua garis pada motif Gayatri memiliki makna dualisme yaitu di balik sisi kurang yang terlihat, tiap insan dianugerahi kelebihan oleh sang pencipta. Sedangkan motif piramid yang memiliki siluet segi empat memiliki simbol kemakmuran dan kesejahteraan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI